Payakumbuh  (ANTARA) - Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menyebut banyak masalah penanganan orang sakit jiwa atau gangguan mental di Sumatera Barat dimana tiap daerah menolak kehadiran mereka dengan cara mengirim orang tersebut ke daerah lain. 

"Akibat yang terjadi adalah kejadian lucu yaitu saling kirim orang sakit jiwa. Itulah yg terjadi di Sumbar ini," katanya di Payakumbuh, Senin.

Ia menegaskan untuk menangani orang dengan gangguan jiwa haruslah dengan cara yang manusiawi.

"Makanya bisa kita simpulkan bahwa sebagian besar orang dengan gangguan jiwa di Payakumbuh adalah kiriman dari daerah lain," ujarnya.

Ia mengatakan bisa saja Payakumbuh mengirim balik ke daerah lain tapi hal itu tidak manusiawi. 

"Dimana rasa kemanusiaan dan tanggung jawab kita," kata Riza.

Kota Payakumbuh sendiri saat ini menangani orang sakit jiwa dengan bekerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa HB Saanin, Jln. Raya Ulu Gadut, Padang.

"Kita bekerjasama dengan pihak rumah sakit jiwa Gadut, menampung dan merawat orang sakit jiwa dari Payakumbuh dengan biaya dana perawatan BPJS," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Bakhrizal menjelaskan tercatat jumlah orang gangguan jiwa yang berkeliaran di Payakumbuh ada sebanyak 7 hingga 8 orang.

"Yang didiamkan di rumah ada 7 orang, dan beberapa lagi yang masih dalam pendataan dinas kesehatan Kota Payakumbuh," ujarnya.

Orang-orang gangguan mental tersebut akan diurus BPJS nya dan diantar langsung oleh dinas kesehatan ke rumah sakit jiwa. 

"Mereka langsung dititipkan kepada pimpinan dari rumah sakit, kita juga meminta bagaimana perkembangan kesehatan orang yang kita titipkan di rumah sakit," katanya.

Pewarta : Syafri Ario
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024