Pariaman (ANTARA) - Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sumatera Barat menjadwalkan kota itu sebagai lokasi sosialisasi bahaya radikalisme pada 25 Juli 2019 dengan mengikutsertakan kepala dan perangka desa di daerah itu.
"Nanti kami ikut sertakan kepala dan perngkat desa di Kota Pariaman sebagai ujung tombak penangkalan paham radikal," katanya di Pariaman, Jumat.
Hal tersebut, kata dia diketahui dari kunjungan pihak FKPT Sumbar kepada pihaknya kemarin.
Ia mengatakan dengan dilaksanakannya sosialisasi maka pemerintahan di desa dapat menyampaikan laporan dengan baik kepada Pemerintahan Kota Pariaman.
"Laporan tersebut dapat disampaikan kepada Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai koordinatornya," katanya.
Ia menyampaikan meskipun daerah itu belum ditemukan pengembangan paham radikal namun menurutnya tetap perlu antisipasi agar paham yang dapat merusak ideologi negara tidak berkembang di daerah itu.
Ia pun meminta warga di daerah itu untuk ikut mencegah beredarnya paham radikal di Kota Pariaman karena dapat merusak ideologi bangsa.
"Yang jelas kami selalu mengantisipasi agar paham itu tidak menyebar," ujarnya.
"Nanti kami ikut sertakan kepala dan perngkat desa di Kota Pariaman sebagai ujung tombak penangkalan paham radikal," katanya di Pariaman, Jumat.
Hal tersebut, kata dia diketahui dari kunjungan pihak FKPT Sumbar kepada pihaknya kemarin.
Ia mengatakan dengan dilaksanakannya sosialisasi maka pemerintahan di desa dapat menyampaikan laporan dengan baik kepada Pemerintahan Kota Pariaman.
"Laporan tersebut dapat disampaikan kepada Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai koordinatornya," katanya.
Ia menyampaikan meskipun daerah itu belum ditemukan pengembangan paham radikal namun menurutnya tetap perlu antisipasi agar paham yang dapat merusak ideologi negara tidak berkembang di daerah itu.
Ia pun meminta warga di daerah itu untuk ikut mencegah beredarnya paham radikal di Kota Pariaman karena dapat merusak ideologi bangsa.
"Yang jelas kami selalu mengantisipasi agar paham itu tidak menyebar," ujarnya.