Purbalingga (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku terpesona dengan keindahan objek wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga) yang berlokasi di Desa Siwarak, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
"Senang sekali, ternyata sangat menarik dan secara sejarah itu punya makna yang sangat dalam. Menurut saya, ini potensinya sangat tinggi untuk wisata," kata Rini kepada wartawan di Golaga, Purbalingga, Sabtu siang.
Ia mengaku baru pertama kali ke Golaga dan mendapat informasi jika ternyata Walisongo dahulu sering berkumpul di tempat itu.
Menurut dia, hal itu merupakan sejarah Islam di Indonesia yang harus benar-benar dimengerti dan dalami.
"Tempat-tempat ini harus terus kita dorong untuk dikenal oleh masyarakat seluruh Indonesia. Ini saya pertama kali ke sini. Insya Allah habis puasa, saya akan ke sini lagi," katanya.
Lebih lanjut, Menteri mengatakan berdasarkan pembicaraan dengan Perusahaan Umum Daerah Owabong selaku pengelola Golaga, diketahui bahwa objek wisata tersebut membutuhkan pengembangan.
"Mungkin nanti kita bekerja sama dengan BUMD-nya (Badan Usaha Milik Daerah). BUMN-BUMN mungkin bersama-sama untuk mendorong wisatawan nusantara maupun wisatawan internasional mau datang ke sini," katanya.
Dalam kunjungannya bersama direksi dari sejumlah BUMN tersebut, Rini tampak menikmati keindahan dan kesejukan udara Golaga.
Bahkan, dia juga menyempatkan untuk membasuh muka dengan air dari Pancuran Slamet yang ada di dalam Golaga setelah mendengar cerita dari Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bahwa air tersebut dapat menyehatkan.
"Ibu Menteri biar selalu selamat dan sehat, bisa membasuh muka di pancuran Slamet," kata Bupati.
Dalam kesempatan terpisah, Manajer Humas Perumda Owabong Bambang Adi mengatakan pihaknya telah menambah berbagai wahana di kompleks Golaga, salah satunya taman bunga.
"Kemudian di dalam Golaga, 'coffee shop' kita tata ulang, susur guanya juga ditata ulang," katanya.
Menurut dia, pihaknya menargetkan jumlah wisatawan mengunjungi Golaga pada tahun 2019 mencapai 500.000 orang dan khusus untuk Lebaran 2019 sebanyak 100.000 orang.
"Senang sekali, ternyata sangat menarik dan secara sejarah itu punya makna yang sangat dalam. Menurut saya, ini potensinya sangat tinggi untuk wisata," kata Rini kepada wartawan di Golaga, Purbalingga, Sabtu siang.
Ia mengaku baru pertama kali ke Golaga dan mendapat informasi jika ternyata Walisongo dahulu sering berkumpul di tempat itu.
Menurut dia, hal itu merupakan sejarah Islam di Indonesia yang harus benar-benar dimengerti dan dalami.
"Tempat-tempat ini harus terus kita dorong untuk dikenal oleh masyarakat seluruh Indonesia. Ini saya pertama kali ke sini. Insya Allah habis puasa, saya akan ke sini lagi," katanya.
Lebih lanjut, Menteri mengatakan berdasarkan pembicaraan dengan Perusahaan Umum Daerah Owabong selaku pengelola Golaga, diketahui bahwa objek wisata tersebut membutuhkan pengembangan.
"Mungkin nanti kita bekerja sama dengan BUMD-nya (Badan Usaha Milik Daerah). BUMN-BUMN mungkin bersama-sama untuk mendorong wisatawan nusantara maupun wisatawan internasional mau datang ke sini," katanya.
Dalam kunjungannya bersama direksi dari sejumlah BUMN tersebut, Rini tampak menikmati keindahan dan kesejukan udara Golaga.
Bahkan, dia juga menyempatkan untuk membasuh muka dengan air dari Pancuran Slamet yang ada di dalam Golaga setelah mendengar cerita dari Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bahwa air tersebut dapat menyehatkan.
"Ibu Menteri biar selalu selamat dan sehat, bisa membasuh muka di pancuran Slamet," kata Bupati.
Dalam kesempatan terpisah, Manajer Humas Perumda Owabong Bambang Adi mengatakan pihaknya telah menambah berbagai wahana di kompleks Golaga, salah satunya taman bunga.
"Kemudian di dalam Golaga, 'coffee shop' kita tata ulang, susur guanya juga ditata ulang," katanya.
Menurut dia, pihaknya menargetkan jumlah wisatawan mengunjungi Golaga pada tahun 2019 mencapai 500.000 orang dan khusus untuk Lebaran 2019 sebanyak 100.000 orang.