Pulau Punjung (ANTARA) - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat hari ke tiga sempat terganggu karena listrik di wilayah tersebut mendadak padam selama tiga menit.
"Listrik padam selama tiga menit saat berlangsung ujian sesi pertama sekitar pukul 08.40 WIB," kata Ketua Yayasan Andalas Cendikia Dharmasraya, Yusuf Effendi di Pulau Punjung, Rabu.
Sekolah yang mengalami listrik padam adalah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Andalas Cendekia, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung.
Ia mengatakan peserta ujian sempat panik lantaran listrik padam, namun guru pengawas segera menyiapkan genset agar listrik kembali menyala dan siswa dapat melanjutkan ujian.
"Kita langsung siapkan genset. Saat genset menyala, beberapa menit kemudian listrik kembali menyala. Siswa kembali melanjutkan mengisi soal ujian," katanya.
Ia menyebutkan saat listrik padam peserta ujian tengah mengerjakan soal. Suasana relatif kondusif setelah peserta ditenangkan guru pengawas.
Pihak sekolah menyayangkan padamnya listrik saat proses ujian sedang berlangsung. Seharusny pihak PLN mengantisipasi hal itu selama pelaksanaan UNBK.
"Insiden ini tentu kami sayangkan saat pelaksanaan ujian sedang berlangsung, kami berharap ke depan PLN dapat mengantisipasi agar ini tidak terjadi," katanya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Dharmasraya, Reno Lazuardi mengatakan peserta UNBK di daerah itu berjumlah 3.099, terdiri 2.744 peserta SMP dan 399 MTs negeri. UNBK berlansung selama empat hari 22 sampai 25 April 2019.
Dinas Pendidikan juga membenarkan terjadinya pemadaman listrik saat UNBK berlansung, namun secara umum hal itu dapat diantisipasi.
"Padamnya hanya sebentar tidak sampai lima menit, seperti yang terjadi di wilayah Sitiung, Koto Baru, dan Sikabau," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Unit Layanan Pelanggan PLN Sitiung, Adi Saputra mengatakan padamnya listrik disebabkan adanya gangguan teknis akibat faktor alam di wilayah unit layanan tersebut.
"Listrik padam karena beberapa daun pohon dan sawit menempel ke jaringan listrik, namun hal itu dapat ditagani petugas lapangan secara langsung," ujarnya.
"Listrik padam selama tiga menit saat berlangsung ujian sesi pertama sekitar pukul 08.40 WIB," kata Ketua Yayasan Andalas Cendikia Dharmasraya, Yusuf Effendi di Pulau Punjung, Rabu.
Sekolah yang mengalami listrik padam adalah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Andalas Cendekia, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung.
Ia mengatakan peserta ujian sempat panik lantaran listrik padam, namun guru pengawas segera menyiapkan genset agar listrik kembali menyala dan siswa dapat melanjutkan ujian.
"Kita langsung siapkan genset. Saat genset menyala, beberapa menit kemudian listrik kembali menyala. Siswa kembali melanjutkan mengisi soal ujian," katanya.
Ia menyebutkan saat listrik padam peserta ujian tengah mengerjakan soal. Suasana relatif kondusif setelah peserta ditenangkan guru pengawas.
Pihak sekolah menyayangkan padamnya listrik saat proses ujian sedang berlangsung. Seharusny pihak PLN mengantisipasi hal itu selama pelaksanaan UNBK.
"Insiden ini tentu kami sayangkan saat pelaksanaan ujian sedang berlangsung, kami berharap ke depan PLN dapat mengantisipasi agar ini tidak terjadi," katanya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Dharmasraya, Reno Lazuardi mengatakan peserta UNBK di daerah itu berjumlah 3.099, terdiri 2.744 peserta SMP dan 399 MTs negeri. UNBK berlansung selama empat hari 22 sampai 25 April 2019.
Dinas Pendidikan juga membenarkan terjadinya pemadaman listrik saat UNBK berlansung, namun secara umum hal itu dapat diantisipasi.
"Padamnya hanya sebentar tidak sampai lima menit, seperti yang terjadi di wilayah Sitiung, Koto Baru, dan Sikabau," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Unit Layanan Pelanggan PLN Sitiung, Adi Saputra mengatakan padamnya listrik disebabkan adanya gangguan teknis akibat faktor alam di wilayah unit layanan tersebut.
"Listrik padam karena beberapa daun pohon dan sawit menempel ke jaringan listrik, namun hal itu dapat ditagani petugas lapangan secara langsung," ujarnya.