Painan, (ANTARA) - UPT SDN 15 Lansano, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membangun mushala di lingkungan sekolah guna mengentas buta baca Al Quran.
"Secara umum pelajar kami memang telah belajar membaca Al Quran di luar sekolah, dan untuk memantapkannya kegiatan serupa juga akan digelar di lingkungan sekolah," kata Kepala UPT SDN 15 Lansano, Siti Karomah di Painan, Kamis.
Ia melanjutkan selain digunakan untuk belajar membaca Al Quran, mushala juga akan digunakan untuk shalat dhuha dan dzuhur serta kegiatan keagamaan lainnya.
"Sebelumnya kegiatan serupa juga kami gelar namun hanya dilaksanakan di dalam kelas, hasilnya kami nilai kurang maksimal," ungkapnya.
Memuluskan rencana tersebut pihaknya bersama komite sekolah langsung mengumpulkan orang tua pelajar dan digelar musyawarah pembangunan mushala.
Pada kesempatan tersebut semua yang hadir sepakat terkait rencana pendirian mushala dan akhirnya dibentuk tim yang akan mengumpulkan sumbangan dan keperluan lainnya.
"Pada kesempatan itu kami dan komite sekolah hanya fasilitator, pelaksanaan semuanya kami serahkan ke orang tua pelajar yang hadir," sebutnya.
Ia mengemukakan hal itu dirasa sangat perlu untuk menghindari tindakan yang mengarah ke pungutan liar dan lain sebagainya.
Berikutnya pihaknya juga meminta izin dan arahan ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan terkait rencana tersebut.
"Kami bersyukur semuanya berjalan lancar dan saat ini berdasarkan laporan panitia anggaran pembangunan musalah sudah terkumpul Rp50 juta," katanya lagi.
Musala akan didirikan persis di sisi sebelah kanan halaman depan sekolah karena lokasi tersebut dinilai paling strategis.
"Lokasi pembangunan mushala juga sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan karena di sana terdapat rumah dinas kepala sekolah dan kami bersyukur juga mendapat izin," ujarnya.
Pihaknya menargetkan pembangunan mushala yang direncanakan memiliki luas 8 X 8 meter tersebut rampung jelang pertengahan 2019 dan selanjutnya seluruh kegiatan keagamaan di sekolah akan dipusatkan di sana.
Sementara itu Ketua Komite UPT SDN 15 Lansano, Yendrizalmi mengharapkan ke depan guru yang mengajar di mushala tersebut tidak hanya diisi oleh guru agama asal sekolah tersebut namun juga guru dari luar sekolah.
"Nanti akan ada program hafalan Al Quran, seni baca dan lainnya, makanya kami merasa perlu untuk membuka kesempatan bagi guru dari luar sekolah yang ingin membagi ilmunya, apalagi jumlah pelajar SDN Lansano mencapai 440 orang," lanjutnya.
Sebelumnya, pada beberapa kesempatan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni terus mendorong agar kegiatan keagamaan dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, pendidikan tinggi hingga masyarakat umum.
"Masyarakat tidak hanya mesti mandiri dan unggul dalam berbagai bidang namun pemahaman keagamaannya juga diperlukan, makanya saya mengusung visi menjadikan masyarakat Pesisir Selatan sebagai masyarakat yang unggul, mandiri dan agamais," tambahnya. (*)
"Secara umum pelajar kami memang telah belajar membaca Al Quran di luar sekolah, dan untuk memantapkannya kegiatan serupa juga akan digelar di lingkungan sekolah," kata Kepala UPT SDN 15 Lansano, Siti Karomah di Painan, Kamis.
Ia melanjutkan selain digunakan untuk belajar membaca Al Quran, mushala juga akan digunakan untuk shalat dhuha dan dzuhur serta kegiatan keagamaan lainnya.
"Sebelumnya kegiatan serupa juga kami gelar namun hanya dilaksanakan di dalam kelas, hasilnya kami nilai kurang maksimal," ungkapnya.
Memuluskan rencana tersebut pihaknya bersama komite sekolah langsung mengumpulkan orang tua pelajar dan digelar musyawarah pembangunan mushala.
Pada kesempatan tersebut semua yang hadir sepakat terkait rencana pendirian mushala dan akhirnya dibentuk tim yang akan mengumpulkan sumbangan dan keperluan lainnya.
"Pada kesempatan itu kami dan komite sekolah hanya fasilitator, pelaksanaan semuanya kami serahkan ke orang tua pelajar yang hadir," sebutnya.
Ia mengemukakan hal itu dirasa sangat perlu untuk menghindari tindakan yang mengarah ke pungutan liar dan lain sebagainya.
Berikutnya pihaknya juga meminta izin dan arahan ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan terkait rencana tersebut.
"Kami bersyukur semuanya berjalan lancar dan saat ini berdasarkan laporan panitia anggaran pembangunan musalah sudah terkumpul Rp50 juta," katanya lagi.
Musala akan didirikan persis di sisi sebelah kanan halaman depan sekolah karena lokasi tersebut dinilai paling strategis.
"Lokasi pembangunan mushala juga sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan karena di sana terdapat rumah dinas kepala sekolah dan kami bersyukur juga mendapat izin," ujarnya.
Pihaknya menargetkan pembangunan mushala yang direncanakan memiliki luas 8 X 8 meter tersebut rampung jelang pertengahan 2019 dan selanjutnya seluruh kegiatan keagamaan di sekolah akan dipusatkan di sana.
Sementara itu Ketua Komite UPT SDN 15 Lansano, Yendrizalmi mengharapkan ke depan guru yang mengajar di mushala tersebut tidak hanya diisi oleh guru agama asal sekolah tersebut namun juga guru dari luar sekolah.
"Nanti akan ada program hafalan Al Quran, seni baca dan lainnya, makanya kami merasa perlu untuk membuka kesempatan bagi guru dari luar sekolah yang ingin membagi ilmunya, apalagi jumlah pelajar SDN Lansano mencapai 440 orang," lanjutnya.
Sebelumnya, pada beberapa kesempatan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni terus mendorong agar kegiatan keagamaan dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, pendidikan tinggi hingga masyarakat umum.
"Masyarakat tidak hanya mesti mandiri dan unggul dalam berbagai bidang namun pemahaman keagamaannya juga diperlukan, makanya saya mengusung visi menjadikan masyarakat Pesisir Selatan sebagai masyarakat yang unggul, mandiri dan agamais," tambahnya. (*)