Sarilamak (ANTARA) - Sarilamak (Antaranews Sumbar) - Masyarakat Nagari Solok Bio-Bio Kabupaten Limapuluh Kota bertekad mengembangkan potensi wisata Hulu Sungai dengan mendatangkan investor lokal dari Batu Hampar.
"Kita meminta kepada Pak Mahyunis untuk mengembangkan wisata ini agar bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran anak Nagari," kata Tokoh Masyarakat Solok Bio-Bio, Herman Ncimpue, di Harau, Minggu.
Keinginan masyarakat Solok Bio-Bio untuk mengembangkan wisata Hulu Sungai (Hulu Sungan) karena memiliki potensi yang menjanjikan.
"Ada air terjun bertingkat, aliran air yang bersih yang tak pernah habis, pemandangannya indah, kolam renang," kata Herman.
Setelah meninjau ke lokasi bersama investor lokal, Mahyunis mengatakan hanya perlu sedikit polesan maka akan menjadi tempat wisata yang menarik.
"Air terjun tertutupi pepohonan maka itu dibuka dulu, lalu dari bawah semuanya dibersihkan dan di dam," kata Mahyunis.
Mahyunis menargetkan tak tanggung-tanggung yakni wisata berkelas internasional mengingat posisinya bersebelahan dengan objek wisata Harau.
"Disini bisa dikembangkan outbond, tempat camping, spot foto, wahana air, homestay, wisata gua, perikanan dan perkebunan," ujarnya.
Senada dengan permintaan masyarakat, untuk pengembangan wisata ini Mahyunis juga menyarankan memakai sistem kerjasama dengan nagari agar memiliki multiplier efek.
"Jika dibeli maka tak ada lagi peran masyarakat bagus kerjasama sehingga bisa menjadi usaha bersama dan ada kontribusi ke nagari," jelasnya.
Tahap awal pembersihan Mahyunis menargetkan sebelum memasuki bulan puasa sudah bisa dilaksanakan.
Objek wisata ini juga berdekatan dengan ngalau seribu dan air terjun tujuh tingkat di dalam kawasan wisata Harau.
"Kita meminta kepada Pak Mahyunis untuk mengembangkan wisata ini agar bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran anak Nagari," kata Tokoh Masyarakat Solok Bio-Bio, Herman Ncimpue, di Harau, Minggu.
Keinginan masyarakat Solok Bio-Bio untuk mengembangkan wisata Hulu Sungai (Hulu Sungan) karena memiliki potensi yang menjanjikan.
"Ada air terjun bertingkat, aliran air yang bersih yang tak pernah habis, pemandangannya indah, kolam renang," kata Herman.
Setelah meninjau ke lokasi bersama investor lokal, Mahyunis mengatakan hanya perlu sedikit polesan maka akan menjadi tempat wisata yang menarik.
"Air terjun tertutupi pepohonan maka itu dibuka dulu, lalu dari bawah semuanya dibersihkan dan di dam," kata Mahyunis.
Mahyunis menargetkan tak tanggung-tanggung yakni wisata berkelas internasional mengingat posisinya bersebelahan dengan objek wisata Harau.
"Disini bisa dikembangkan outbond, tempat camping, spot foto, wahana air, homestay, wisata gua, perikanan dan perkebunan," ujarnya.
Senada dengan permintaan masyarakat, untuk pengembangan wisata ini Mahyunis juga menyarankan memakai sistem kerjasama dengan nagari agar memiliki multiplier efek.
"Jika dibeli maka tak ada lagi peran masyarakat bagus kerjasama sehingga bisa menjadi usaha bersama dan ada kontribusi ke nagari," jelasnya.
Tahap awal pembersihan Mahyunis menargetkan sebelum memasuki bulan puasa sudah bisa dilaksanakan.
Objek wisata ini juga berdekatan dengan ngalau seribu dan air terjun tujuh tingkat di dalam kawasan wisata Harau.