PT Uni-Charm perkenalkan pembalut berbahan bio material

id PT Uni Charm,Hari Lingkungan,Bumi

PT Uni-Charm perkenalkan pembalut berbahan bio material

Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii saat peluncuran pembalut berbahan bio material (ANTARA/HO PT Charm)

Padang (ANTARA) - PT Uni Indonesia Tbk mengumumkan peluncuran Charm Daun Sirih + Herbal Bio yakni pembalut pertama di Unicharm Group yang lebih dari 80 persen bagiannya menggunakan bio material yang berasal dari tumbuhan tebu, batu kapur, botanical oil dan getah pinus alami.

Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii dalam keterangan tertulis di Padang, Selasa mengatakan Charm telah meluncurkan produk edisi terbatas bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2021.

Pihaknya secara proaktif menggerakkan kegiatan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan rutin secara mandiri demi berkontribusi pada wanita Indonesia, dan juga lingkungan.

"Di tahun lalu, kami meluncurkan produk dengan material berbahan dasar tumbuhan tebu. Kali ini, kami menggunakan bio material di lebih dari 80 persen bagian pembalut yang berasal dari tidak hanya tumbuhan tebu, tetapi juga batu kapur, botanical oil dan getah pinus alami untuk dapat lebih mengurangi penggunaan bahan dasar yang berasal dari minyak bumi” kata dia.

PT Uni-Charm Indonesia Tbk terus berusaha untuk memberikan produk dan pelayanan yang dapat mendukung kehidupan, demi menghilangkan beban yang dirasakan para konsumen.

“Kami akan terus meluncurkan produk dengan value added tinggi yang ramah lingkungan dan dapat menghilangkan ketidaknyamanan konsumen," kata dia.

Ia menyebutkan dari 17 target Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan, melalui kegiatan ini pihaknya berupaya untuk berkontribusi pada target No.12 yaitu Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab," katanya.

"Dan juga dengan salah satu elemen slogan perusahaan Ethical Living for SDGs yaitu Konservasi lingkungan, sumber daya laut dan pemeliharaan keanekaragaman hayati”, untuk kedepannya pun kami akan terus berusaha untuk memecahkan masalah konservasi lingkungan dan sosial, serta berkontribusi pada perwujudan SDGs” kata dia.

Ia menjelaskan komposisi 80 persen bagian pembalut yang mengandung bio material ini bertambah sekitar 1.4 kali lipat lebih banyak dibanding produk edisi terbatas yang diluncurkan di tahun lalu. Pembalut yang mengandung bio material ini juga tersedia dalam varian night type, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi penggunaan jumlah material yang berasal dari minyak bumi.

Produk Charm Daun Sirih + Herbal Bio, hadir dengan beberapa keunggulan diantaranya menggunakan material yang sebagian besar berasal dari tumbuhan tebu, botanical oil dan getah pinus alami. Lebih 80 persen bagian pembalut dari Charm menggunakan bio material, yaitu meliputi top sheet yang bersentuhan langsung dengan kulit, back sheet yang bersentuhan dengan celana dalam, kemasan individual, cover sheet (hanya pada day type) dan side sheet.

"Dengan tingkat keasaman top sheet rendah, dan menggunakan botanical oil kandungan tersebut dapat memberikan efek melembabkan serta mencegah inflamasi pada kulit," kata dia

Selain itu, Produk Charm Daun Sirih + Herbal Bio memiliki kandungan herbal alami seperti daun sirih, kunyit, manjakani, aloe vera dan jahe yang berfungsi untuk mengatasi masalah bau selama menstruasi dan tidak hanya merupakan sebuah inovasi dengan mengedepankan formulasi terbaru, PT Uni-Charm Indonesia Tbk meluncurkan produk Charm Daun Sirih + Herbal Bio juga merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan saat ini.

Bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia, minyak bumi sebagai sumber energi mendasar yang dibutuhkan di dalam kehidupan, dimana keberadaan sangat penting karena digunakan untuk pembuatan produk lainnya. Minyak bumi tercipta dari dekomposisi dan transformasi fosil yang terakumulasi di bawah tanah sejak jutaan tahun yang lalu, sehingga ketersediaan pun terbatas.

Menurut dia seiring dengan pertumbuhan ekonomi, jumlah penggunaan minyak bumi terus meningkat, dan diperkirakan akan habis sekitar 50 tahun mendatang sehingga penting untuk dilakukan pengontrolan terhadap penggunaan bahan/material yang berasal dari minyak bumi yang mengakibatkan pemanasan global karena Green House Gas (gas rumah kaca) dalam jumlah besar yang dihasilkan dari aktivitas manufaktur, meliputi proses pengambilan, pemurnian dan pemrosesan minyak bumi.