Berlin (ANTARA) - Bus berlogo Wonderful Indonesia dengan gambar berbagai objek wisata "menguasai" jalan utama kota Berlin dan melewati tempat "iconic" di Ibu Kota Jerman.

        Gambar objek wisata itu, antara lain, Candi Borobudur, Joglosemar, Pink Beach Komodo Labuan Bajo NTT, Gebogan Bali, Gandrung Sewu Banyuwangi, Bromo Jatim, Raja Ampat Papua Barat, Wae Rebo NTT, Pulau Padar NTT, dan Danau Toba Sumut.

        Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono kepada Antara di London, Kamis (7/3), menyebutkan bus-bus pariwisata itu berkeliling Kota Berlin. Sebelumnya, oleh Kemenpar di-"branding" Wonderful Indonesia.

        Bus wisata tersebut melewati Check Point Charlie, Lustgarten, East Side Gallery yang merupakan tembok Berlin, Strausberger Platz, Mauerpark, Hauptbahnhof, Brandenburg Tor, Siegessaule.

        Menpar Arief Yahya juga sempat keliling kota untuk merasakan desain-desain bus.

        "Sangat bagus dan impresif melihat foto-fotonya, banyak orang yang swafoto dengan latar belakang bus tersebut," kata Menpar Arief saat turun di depan Brandenburg Tor dan Tiergarten yang menjadi titik-titik "iconic" di tempat berkumpulkan wisatawan.

        Menpar mengatakan bahwa bus-bus dengan desain destinasi wisata Indonesia itu menjadi objek foto-foto dan viral di media sosial.

        Poin utamanya, kata Arief Yahya, langkah ini untuk mencuri perhatian pada mayoritas industri pariwisata dunia yang sedang berkumpul di Berlin mengikuti pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin, mulai 6 hingga 10 Maret 2019.

        Pameran diikuti pelaku industri dari 180 negara di lima benua dengan 1.000 top "buyers" berkualitas, 10.000 peserta pameran, dihadiri sekitar 160.000 pengunjung.

        Menurut Don Kardono, promosi dengan media bus wisata dilakukan Arief Yahya sejak EURO Cup 2016 di Prancis.

        Seolah-olah Wonderful Indonesia mensponsori Piala Eropa,  kompetisi antarnegara Eropa yang paling dinanti selama empat tahunan. Jutaan orang berkumpul di Paris maka bus-bus pariwisata yang keliling Kota Eiffel di-"branding" Wonderful Indonesia. Foto-fotonya juga viral dan menjadi "trending topic".

        Hal serupa juga dilakukan saat World Cup 2018, Piala Dunia yang diadakan di Moskow dan Saint Petersburg, Rusia. Bus-bus yang keliling untuk pariwisata dibungkus dengan logo dan desain gambar Pesona Indonesia.

        "Sama, menjadi bahan perbincangan publik di netizen, dan jadi trending topic," ujar Arief Yahya, yang menggunakan "serangan darat" ada wujud fisiknya, dan "serangan udara" ada interaksi di media sosial dan media daring (online).

        Dalam pameran Internationale Tourismus-Börse Berlin 2019 ini, diperkirakan akan ada transaksi 7 bilion euro. Proyeksi Indonesia diperkirakan naik menjadi Rp10 triliun dari data tahun 2018 sebesar Rp9,8 triliun, dari tahun 2017 Rp8,6 triliun, dan pada tahun 2016 Rp6,5 triliun.   
   Pada pembukaan Opening Ceremony ITB Berlin 2019 di City Cube Berlin yang dihadiri lebih dari 3.500 tamu undangan. Menpar Arief Yahya hadir bersama Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

        Malaysia yang menjadi Partner Country ITB Berlin pada acara pembukaan, memilih tema Colour of Malaysia, Successful Travel is in Our Nature.

        Deputi Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya yang mendampingi Menpar Arief Yahya dan Dubes Arif Havas Oegroseno mengatakan bahwa pada tahun 2013 Indonesia partner country di opening ceremony. Setiap tahun digilir, ditawarkan, dan diumumkan setahun sebelumnya.

        "Ketuntungannya, 'branding' selama setahun sebelum ITB Berlin, semua platform promosi ITB Berlin, partner negara itu mengikuti terus," ujar Nia Niscaya.

        Setelah Indonesia hadir pada tahun 2013, disusul Meksiko (2014), Mongolia (2015), Maldive (2016), Botswana (2017), dan Mecklenburg-Vorpommern (2018).

        Ia menjelaskan bahwa ITB Berlin adalah pameran bisnis terkemuka untuk penawaran wisata global. Perusahaan yang diwakili dalam pameran meliputi hotel, tempat wisata, operator tur, maskapai penerbangan, dan perusahaan penyewaan mobil. (*)

Pewarta : Zeynita Gibbons
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024