Lhokseumawe, (Antaranews Sumbar) - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat Aceh merawat dan menjaga perdamaian yang telah berhasil dicapai dengan membangun di daerah itu agar ke depan kehidupan warga menjadi lebih baik lagi.
Pernyataan tersebut disampaikan SBY saat berkunjung ke beberapa tempat di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Jumat. Kunjungan tersebut, antara lain untuk peresmian Rumah Sakit Medical Centre, Cunda Lhokseumawe, dan bertemu masyarakat kampung nelayan Pusong.
Dengan didampingi Ani Yudhoyono, ia menyampaikan bahwa perdamaian Aceh yang telah didapat dan dinikmati seperti sekarang ini bukanlah hal yang mudah dicapai.
Pada kesempatan bertatap muka dengan masyarakat kampung nelayan Pusong, SBY menceritakan tentang jalan panjang yang dilalui untuk membuka pintu perdamaian bagi Aceh, termasuk komunikasinya saat itu dengan mantan Panglima GAM Muzakkir Manaf.
Ia menyebut rintisan panjang dan berbagai kendala begitu banyak dihadapi hingga akhirnya kedua pihak sepakat melakukan perdamaian pada 15 Agustus 2005, dan lahir perdamaian Aceh seperti yang dinikmati sekarang.
"Alhamdulillah dengan kebesaran Allah SWT maka tercapailah perdamaian di Aceh saat saya menjadi presiden. Akan tetapi, prosesnya jauh sebelum itu sudah saya usahakan dan merintisnya sejak menjadi menteri saat itu," kata dia.
Ia mengatakan pembangunan untuk menyejahterakan masyarakat.
Selain itu, ia juga menyatakan akan terus berusaha membantu masyarakat Aceh agar kehidupannya semakin maju.
Agenda kunjungan lainnya SBY ke Kota Lhokseumawe, antara lain berziarah ke makam Sultan Malilkussaleh di Geudong Aceh Utara, shalat Jumat di Islamic Centre Lhokseumawe, serta makan siang di Cafe Bahari, Hagu Selatan.
Pada malam harinya, SBY melakukan pertemuan dengan kader Partai Demokrat di Hotel Lido Graha serta menuju Kabupaten Pidie Jaya, keesokan harinya. (*)
Pernyataan tersebut disampaikan SBY saat berkunjung ke beberapa tempat di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Jumat. Kunjungan tersebut, antara lain untuk peresmian Rumah Sakit Medical Centre, Cunda Lhokseumawe, dan bertemu masyarakat kampung nelayan Pusong.
Dengan didampingi Ani Yudhoyono, ia menyampaikan bahwa perdamaian Aceh yang telah didapat dan dinikmati seperti sekarang ini bukanlah hal yang mudah dicapai.
Pada kesempatan bertatap muka dengan masyarakat kampung nelayan Pusong, SBY menceritakan tentang jalan panjang yang dilalui untuk membuka pintu perdamaian bagi Aceh, termasuk komunikasinya saat itu dengan mantan Panglima GAM Muzakkir Manaf.
Ia menyebut rintisan panjang dan berbagai kendala begitu banyak dihadapi hingga akhirnya kedua pihak sepakat melakukan perdamaian pada 15 Agustus 2005, dan lahir perdamaian Aceh seperti yang dinikmati sekarang.
"Alhamdulillah dengan kebesaran Allah SWT maka tercapailah perdamaian di Aceh saat saya menjadi presiden. Akan tetapi, prosesnya jauh sebelum itu sudah saya usahakan dan merintisnya sejak menjadi menteri saat itu," kata dia.
Ia mengatakan pembangunan untuk menyejahterakan masyarakat.
Selain itu, ia juga menyatakan akan terus berusaha membantu masyarakat Aceh agar kehidupannya semakin maju.
Agenda kunjungan lainnya SBY ke Kota Lhokseumawe, antara lain berziarah ke makam Sultan Malilkussaleh di Geudong Aceh Utara, shalat Jumat di Islamic Centre Lhokseumawe, serta makan siang di Cafe Bahari, Hagu Selatan.
Pada malam harinya, SBY melakukan pertemuan dengan kader Partai Demokrat di Hotel Lido Graha serta menuju Kabupaten Pidie Jaya, keesokan harinya. (*)