Lubuksikaping (Antaranews Sumbar)- Warga Air Bungkeh, Nagari Panti Utara, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, melaksanakan aksi bersih-bersih lingkungan, guna untuk mencegah mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Berdasarkan pantauan di lokasi, warga bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Pegang Baru, berbaur melakukan bersih-bersih di sekitaran akses jalan dan di lokasi permukiman warga. 

Warga menggunakan peralatan  seadanya seperti cangkul, parang babat dan sapu lidi hingga karung goni. Berbagai jenis sampah, seperti botol, kaleng hingga sampah plastik dibuang ke tempat pembuangan sampah. 

Tokoh Masyarakat Air Bungkeh, Erik Daulay engatakan, kegiatan tersebut dilakukan oleh warga bersama pihak Puskesmas setempat untuk mengantisipasi perkembangan wabah DBD saat musim penghujan tiba.

"Kami bergerak membersihkan lingkungan dengan mencabut belukar yang ada di jalan, memungut sampah disekitar lingkungan agar tidak berkembang jentik nyamuk," kata Erik, Kamis. 

Pihaknya pun mengapresiasi petugas kesehatan Puskesmas setempat. Karena telah bersedia turun bersama masyarakat melakukan pembersihan lingkungan dari sampah. 

"Kita mengapresiasi pihak Puskesmas Pegang Baru yang telah berperan aktif bersama warga melakukan kegiatan pembersihan lingkungan, dikampung Air Bungkeh," kata Erik. 

Sebelumnya, kata Erik, tujuh orang warga Air Bungkeh terjangkit DBD. Hal itu pula yang melatarbelakangi warga setempat menggelar aksi bersih-bersih lingkungan. 

"Ada tujuh orang warga kami hari telah terjangkit penyakit DBD. Kami sangat berharap kepada dinas terkait agar memberi penyuluhan dan bantuan terhadap semua permasalahan dalam mengatasi penyakit DBD ini," katanya. 

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman,  Arma Putra, mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah terjadinya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Nyamuk ini memang masalah yang luar biasa, karena negara kita ini negara tropis. Masyarakat harus kita sadari, mereka harus menyadari nyamuk ini bukan main-main dan bisa menyebabkan kerugian yang begitu besarnya," katanya.  Warga Air Bungkeh, Panti, mengumpulkan barang bekas dan sampah untuk mencegah penyebaran DBD di kampung tersebut. (Ist)
Arma menekankan bahwa kebersihan merupakan hal utama dalam memberantas penyakit, termasuk dalam mencegah DBD. Namun dia menyadari perlu dilakukan edukasi yang terus menerus kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Dikatakan, dibanding pada 2017, kasus DBD tahun ini cenderung mengalami penurunan. Jika 2017, kasus DBD mencapai 68 kasus, Namun, tahun ini, kasus DBD terhitung sampai November baru mencapai 36 kasus. 

Kasus DBD tertinggi tahun ini terdapat di Pegang Baru, sebanyak 9 kasus. Disusul, Lubuksikaping 7 kasus, Sundatar 6 kasus, Rao 5 kasus, Lansekkadok dan Bonjol 3 kasus, Tapus 2 kasus dan Cubadak 1 kasus. *

Pewarta : Wahyu
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024