Banda Aceh, (Antaranews Sumbar) - Dai kondang Tanah Air Ustadz Abdul Somad (UAS) menyatakan pelaksanaan syariat Islam di zaman modern ada di provinsi ujung paling Barat Indonesia, yakni Aceh.
"Jika ingin melihat secara riil pelaksanaan syariat Islam di zaman modern maka datanglah ke Aceh, di sana merupakan daerah yang memiliki Qanun/peraturan daerah tentang pelaksanan syariat Islam," kata Ustadz Abdul Somad di hadapan jamaah yang memadati Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Minggu (25/11) malam.
Di sela-sela menjadi penceraham pada tablig akbar peringatan Maulid Nabi Muahmmad SAW yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Abdul Somad menjelaskan Aceh memiliki Dinas Syariat Islam dan bank daerah yang pertama berubah status dari konvensional menjadi syariah juga di provinsi setempat.
"Saya merekomendasikan kepada bupati/wali kota dan gubernur di seluruh Tanah Air untuk melakukan studi banding ke Aceh jika ingin mengislamkan bank daerah yang masih konvensional menjadi syariah," katanya.
Menurut dia, Aceh merupakan bumi para ulama, tengku dan dayah serta menjadi tempat singgah bagi jamaah calon haji yang akan melaksanakan ibadah haji, yakni di Kota Sabang.
"Aceh juga memiliki beragam catatan sejarah yang luar biasa termasuk Aceh punya ulama besar salah satunya Syekh Abdurrauf, namun kita jangan sampai terlena dengan masa lalu," katanya.
Abdul Somad mengatakan penerapan syariat Islam yang berlangsung di Aceh tersebut dapat terus dipertahankan.
Tentang hal itu, dirinya juga akan menyampaikan dalam setiap ceramahnya tentang Aceh.
"Mari kita bersama-sama memakmurkan masjid dengan mendirikan shalat berjamaah lima waktu. Jaga shalat berjamaah lima waktu insyaallah akan lahir generasi muda terbaik di masa mendatang," katanya.
Ia mengatakan menjadi orang Aceh suatu kebanggaan yang luar biasa serta memiliki tanggung jawab yang luar biasa, yakni siap untuk memakmurkan masjid dan menjaga shalat berjamaah.
Dalam tausiah sekitar dua jam di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman tersebut, ia juga berpesan kepada pemangku kepentingan di Provinsi Aceh agar memanfaatkan kekuasaanya untuk menjalankan perintah Allah.
"Artinya, kekuasaan yang ada di tangan saat ini harus digunakan menjalankan perintah Allah seperti pelaksanaan shalat berjamaah dan kebijakan lainnya dalam menjalankan syiar Islam," katanya.
Dalam kesempatan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW tersebut, ia juga mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Aceh khususnya dan Indonesia umumnya untuk membesarkan hari kelahiran Nabi Muhammad.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dalam menerapkan suri teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wali Nanggroe Malik Mahmud, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, dan unsur forkopimda setempat. (*)
"Jika ingin melihat secara riil pelaksanaan syariat Islam di zaman modern maka datanglah ke Aceh, di sana merupakan daerah yang memiliki Qanun/peraturan daerah tentang pelaksanan syariat Islam," kata Ustadz Abdul Somad di hadapan jamaah yang memadati Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Minggu (25/11) malam.
Di sela-sela menjadi penceraham pada tablig akbar peringatan Maulid Nabi Muahmmad SAW yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Abdul Somad menjelaskan Aceh memiliki Dinas Syariat Islam dan bank daerah yang pertama berubah status dari konvensional menjadi syariah juga di provinsi setempat.
"Saya merekomendasikan kepada bupati/wali kota dan gubernur di seluruh Tanah Air untuk melakukan studi banding ke Aceh jika ingin mengislamkan bank daerah yang masih konvensional menjadi syariah," katanya.
Menurut dia, Aceh merupakan bumi para ulama, tengku dan dayah serta menjadi tempat singgah bagi jamaah calon haji yang akan melaksanakan ibadah haji, yakni di Kota Sabang.
"Aceh juga memiliki beragam catatan sejarah yang luar biasa termasuk Aceh punya ulama besar salah satunya Syekh Abdurrauf, namun kita jangan sampai terlena dengan masa lalu," katanya.
Abdul Somad mengatakan penerapan syariat Islam yang berlangsung di Aceh tersebut dapat terus dipertahankan.
Tentang hal itu, dirinya juga akan menyampaikan dalam setiap ceramahnya tentang Aceh.
"Mari kita bersama-sama memakmurkan masjid dengan mendirikan shalat berjamaah lima waktu. Jaga shalat berjamaah lima waktu insyaallah akan lahir generasi muda terbaik di masa mendatang," katanya.
Ia mengatakan menjadi orang Aceh suatu kebanggaan yang luar biasa serta memiliki tanggung jawab yang luar biasa, yakni siap untuk memakmurkan masjid dan menjaga shalat berjamaah.
Dalam tausiah sekitar dua jam di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman tersebut, ia juga berpesan kepada pemangku kepentingan di Provinsi Aceh agar memanfaatkan kekuasaanya untuk menjalankan perintah Allah.
"Artinya, kekuasaan yang ada di tangan saat ini harus digunakan menjalankan perintah Allah seperti pelaksanaan shalat berjamaah dan kebijakan lainnya dalam menjalankan syiar Islam," katanya.
Dalam kesempatan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW tersebut, ia juga mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Aceh khususnya dan Indonesia umumnya untuk membesarkan hari kelahiran Nabi Muhammad.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dalam menerapkan suri teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wali Nanggroe Malik Mahmud, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, dan unsur forkopimda setempat. (*)