Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat  mencatat ekspor provinsi itu pada Oktober 2018  mencapai 135,97 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 4,18  persen dibandingkan September   2018 yang mencapai 141,90 juta dolar AS.
     "Ekspor Oktober   2018 turun  4,18  persen bila dibandingkan bulan sebelumnya ," kata   Kepala BPS Sumbar  Sukardi di Padang, Sabtu.
     Ia menyampaikan   negara  tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Oktober  2018 adalah ke  India  sebesar 37,74 juta dolar AS, Amerika Serikat 30,54 juta dolar AS dan Kenya 13,73 juta dolar AS.
    Ekspor ke India  memberikan peranan sebesar 28,54 persen  dan Amerika Serikat 24,80 persen  terhadap total ekspor Sumbar sepanjang Januari hingga Oktober  2018.
     Menurutnya golongan barang yang paling banyak diekspor pada Oktober  2018 adalah lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 105,3 dolar AS, karet dan barang dari karet 20,45 juta dolar AS. 
    Sejalan dengan itu  ekspor produk industri  pengolahan pada Oktober  2018  juga mengalami penurunan sebesar 3,51   persen dibanding September.
     Sebaliknya nilai impor Sumatera Barat pada  Oktober  2018 mencapai 94,05  juta dolar AS  atau  melonjak drastis hingga 218,73   persen dibandingkan September  yang mencapai  29,51 juta dolar AS.
     Golongan barang impor terbesar  Oktober 2018  adalah  bahan bakar mineral sebesar 48,60 juta dolar AS, mesin dan peralatan mekanik 23,73 juta dolar AS, dan pupuk  7,92 juta dolar AS.
     Sementara Bank Indonesia perwakilan Sumbar menilai  kinerja ekspor Sumbar amat bergantung dengan sumber daya alam bahan mentah.
    " 80 persen pangsa ekspor Sumbar bergantung pada  minyak kelapa sawit dan karet," kata Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia perwakilan Sumbar Bimo Epyanto .
     Ia menyarankan perlu dilakukan peningkatan diversifikasi produk ekspor dan hilirisasi produk untuk menambah nilai komoditas.
     Sejalan dengan itu  Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumatera Barat mengusulkan pembentukan tim terpadu peningkatan ekspor terdiri atas berbagai pemangku kepentingan untuk membuat kajian khusus agar ekspor daerah itu terus berkembang.
     "Saya termasuk yakin dan percaya salah satu upaya meningkatkan perekonomian Sumbar adalah dengan meningkatkan ekspor untuk itu perlu dibuat tim khusus untuk menanganinya," kata Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh.
     Menurutnya tim tersebut terdiri atas pemerintah, dunia usaha untuk membuat konsep  besar ekspor Sumbar  empat hingga lima tahun ke depan. (*)
  

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024