Padang, (Antaranews Sumbar) - Tujuh penyair nasional akan ikut meramaikan Festival Bumi yang akan digelar di gedung Dinas Kebudayaan Sumatera Barat 10-14 November 2018.
Panitia festival, S Metron di Padang, Rabu menyebut penyair itu diantaranya Darman Moenir, Raudha Thaib, Rusli Marzuki Saria, Syarifuddin Arifin, Irmanysah, M. Ibrahim Ilyas, Armeynd Sufhasril.
Nama-nama besar itu merupakan jaminan bagi penonton untuk mendapatkan konsep penampilan yang khas dan menarik.
Penyair Irmansyah misalnya, akan membacakan tiga puisi yang ditulisnya sendiri masing-masing berjudul Maninjau, Minang Plaza, Jakarta Jakarti.
"Ketiga puisi itu saya ikat dalam satu tema" Terlalu Banyak yang di Tangan, Tak Satu pun dalam Genggaman,". Puisi yang menceritakan perjalanan, sebagaimana Teater Bumi selama ini telah mengasuh jiwa seni dalam diri saya,” jelasnya.
Sementara Armeynd Sufhasril akan membacakan puisi sambil memainkan gandang tambua dan tasa.
Ia akan membacakan dua puisi masing-masing "Tabuik Itu pun Rebah" dan "Berdebatlah Hang Tuah dan Hang Jebat".
Pada puisi pertama Armeynd akan berkolaborasi dengan Bambang Aprianto, karena ada dua alat musik yang akan dimainkan.
Berbeda dari Armeynd, M. Ibrahim Ilyas tidak menggunakan musik. Ia hanya membacakan puisi dengan gaya teatrikal. “Hanya dua puisi. Pertama "Negeri Senja" karya saya sendiri dan "Indonesiaku" karya Hamid Jabar,” terangnya.
Penyair Syarifuddin Arifin tidak mau ketinggalan. Ia menyebut akan membacakan puisi tentang Teater Bumi dengan ciri khas dan gayanya sendiri.
Penampilan penyair-penyair itu diyakini akan memberikan pertunjukan yang akan memuaskan dahaga penikmat seni budaya di Sumbar. (*)
Panitia festival, S Metron di Padang, Rabu menyebut penyair itu diantaranya Darman Moenir, Raudha Thaib, Rusli Marzuki Saria, Syarifuddin Arifin, Irmanysah, M. Ibrahim Ilyas, Armeynd Sufhasril.
Nama-nama besar itu merupakan jaminan bagi penonton untuk mendapatkan konsep penampilan yang khas dan menarik.
Penyair Irmansyah misalnya, akan membacakan tiga puisi yang ditulisnya sendiri masing-masing berjudul Maninjau, Minang Plaza, Jakarta Jakarti.
"Ketiga puisi itu saya ikat dalam satu tema" Terlalu Banyak yang di Tangan, Tak Satu pun dalam Genggaman,". Puisi yang menceritakan perjalanan, sebagaimana Teater Bumi selama ini telah mengasuh jiwa seni dalam diri saya,” jelasnya.
Sementara Armeynd Sufhasril akan membacakan puisi sambil memainkan gandang tambua dan tasa.
Ia akan membacakan dua puisi masing-masing "Tabuik Itu pun Rebah" dan "Berdebatlah Hang Tuah dan Hang Jebat".
Pada puisi pertama Armeynd akan berkolaborasi dengan Bambang Aprianto, karena ada dua alat musik yang akan dimainkan.
Berbeda dari Armeynd, M. Ibrahim Ilyas tidak menggunakan musik. Ia hanya membacakan puisi dengan gaya teatrikal. “Hanya dua puisi. Pertama "Negeri Senja" karya saya sendiri dan "Indonesiaku" karya Hamid Jabar,” terangnya.
Penyair Syarifuddin Arifin tidak mau ketinggalan. Ia menyebut akan membacakan puisi tentang Teater Bumi dengan ciri khas dan gayanya sendiri.
Penampilan penyair-penyair itu diyakini akan memberikan pertunjukan yang akan memuaskan dahaga penikmat seni budaya di Sumbar. (*)