Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Raja-raja Nusantara yang tergabung dalam Majelis Agung Raja Sultan (Mars) Indonesia mendoakan korban gempa dan tsunami yang melanda beberapa daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam prosesi penobatan Rajo Alam Pagaruyuang, Sumatera Barat.

     Salah seorang perwakilan dari raja-raja nusantara, Raja Khairul Shaleh Almu'tashim Billah dari Kerajaan Banjar di Batusangkar, Sabtu, mengajak seluruh hadirin yang hadir dalam prosesi untuk bersama-sama mendoakan para korban bencana alam tersebut.

     "Marilah sejenak kita memanjatkan doa bagi saudara-saudara yang ditimpa musibah di daerah Palu dan Donggala kemaren," katanya.

     Dalam kegiatan tersebut turut hadir lebih kurang 50 kerajaaan yang ada di Indonesia, termasuk di dalamnya beberapa kerabat Kerajaan Pagaruyuang yang berasal dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

      Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan terdapat sebanyak 48 orang meninggal dunia pascagempa 7,4 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Jumat lalu.

     Gempa tersebut terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulteng, yang terjadi pada pukul 17.02 WIB.

     Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban diperkirakan angkanya akan terus bertambah, sebab laporan ini baru berasal dari Kota Palu.

     "Ada korban jiwa akibat tsunami, namun belum dapat diketahui jumlahnya karena laporan dari lokasi terkendala telekomunikasi yang belum normal," ujarnya.

     Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, turut menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala. 

     "Hingga saat ini masih dilakukan pendataan korban dan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak BPBD disana, hal ini agak disulitkan dengan akses telekomunikasi yang belum lancar," katanya.*

Pewarta : Syahrul Rahmat
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024