Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - CEO PT Palu GMA Refinery Consortium (PGRC), Mohammad  Rusydi mengatakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang akan dibangun pihaknya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, merupakan upaya mendukung proyek kota pintar di daerah itu. 

     "Kami senang dapat berkontribusi dalam mencapai visi Padang Pariaman untuk menjadikan daerah itu menjadi kota  pintar atau 'smart city' yang berkelanjutan," katanya di Parit Malintang, Senin.

     Ia mengatakan hal tersebut sejalan dengan komitmen pihaknya untuk menyediakan fasilitas energi untuk kota-kota di Indonesia, dan bahkan Asia guna mengurangi dampak lingkungan dari urbanisasi.

     PLTS di Padang Pariaman akan dibangun di Kawasan Terpadu Tarok, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam dengan menggunakan platform 3DEXPERIENCE milik Dassault Systèmes.

     Ia menyampaikan Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mewakili Bupati Ali Mukhni secara resmi telah menyerahkan Surat Keputusan steering commitee serta dokumen kawasan ekonomi khusus kepada pihaknya dan Dassault Systèmes pada Minggu kemarin.

     Country Manager Dassault Systèmes untuk Indonesia, Adi Aviantoro mengatakan pihaknya menekankan bahwa inovasi dalam penggunaan energi berkelanjutan akan menjadi komponen inti strategi digital sehingga tidak berdampak terhadap lingkungan.

     "Kami memastikan modernisasi dan pembangunan infrastruktur dari sistem yang telah dirancang akan berdampak positif dan berkelanjutan untuk Padang Pariaman,” ujarnya.

     Sementara itu, Suhatri Bur atas nama Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni mengatakan penyerahan Surat Keputusan steering commitee kepada Dassault Systèmes dan PGRC menandai langkah selanjutnya bagi Padang Pariaman untuk menjadi model ‘smart city’.

     "Ini merupakan langkah untuk memanfaatkan teknologi kelas dunia di bidang pembangunan infrastruktur dan membangun sumber energi berkelanjutan bagi warga kami," ujar dia.

     Dipilihnya Kawasan Terpadu Tarok sebagai lokasi pembangunan PLTS tersebut karena di daerah itu akan dibangun sejumlah perguruan tinggi, pusat pelatihan, dan rumah sakit.

     Dengan banyaknya fasilitas yang dibangun maka tentunya juga membutuhkan tenaga listrik yang besar. (*)


Pewarta : Aadiyat Makruf Sabir
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024