Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) mencatat terjadi kekeringan di Sumatera Barat sejak awal Agustus hingga saat ini yang merata di seluruh kabupaten dan kota.
   "Kekeringan ekstrem terjadi di Tanjung Harapan Solok dan Timpeh Dharmasraya yang sudah satu bulan tanpa  hujan," kata Peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Iklim Sicincin, Rizky A Saputra saat dihubungi dari Padang, Selasa.
    Menurutnya tidak turunnya hujan di Sumbar diakibatkan pengaruh angin timuran  Australia  dan indeks monsun Australia yang menguat sehingga  mengurangi pembentukan curah hujan.
    "Ini didukung oleh dan anomali suhu muka laut Sumatera mendingin dan nilai dipole mode positif," ujarnya.
    Berdasarkan Peta Analisa Curah Hujan dasarian II Agustus 2018 di Sumatera Barat menunjukkan di sebagian besar wilayah Sumatera Barat memiliki kriteria rendah yaitu 0 - 50 milimeter hingga menengah  berkisar 51 – 100 milimeter.
     Curah Hujan tertinggi terjadi di Kabupaten  Pasaman tepatnya Simpati dengan curah hujan 95 milimeter dan  curah hujan terendah terjadi di BPP Bawan, GAW Pasadama Agam, Timpeh Dharmasraya, BPBD Bukittinggi, Payakumbuh Barat dan  BPP Kolok Sawahlunto.
    Kemudian Lubuk Sikarah, Tanjung Harapan Kota Solok, Akabiluru, BPP Tanjung Pati, Luhak, Padang Mangatas, Situjuah Kabupetan Limapuluh Kota, Sicaung, Ulakan Tapakis Padang Pariaman, Kinali, Sei Talang Kabupaten  Pasaman Barat, BPK Tanjung Ampalu, Muara Sijunjung, Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, Balitbu Aripan, BPK X Koto DiAtas Kabupaten Solok, dan  Cubadak, Rambatan, Saruaso Tanah Datar.
    Sementara berdasarkan peta probabilistik Curah Hujan Dasarian III  Agustus 2018 menunjukkan peluang terjadinya curah hujan diatas  50 milimeter  per dasarian diperkirakan sebagian besar terjadi merata di wilayah Sumatera Barat dengan peluang kejadian besar dari 90 persen. 
    Untuk peluang terjadinya curah hujan kurang dari  150 milimeter per dasarian sebagian besar terjadi di wilayah timur Sumatera Barat dengan peluang kejadian sekitar  besar dari 90 persen .
     Hal ini menunjukkan bahwa untuk prakiraan curah hujan di wilayah Sumatera Barat pada dasarian ketiga Agustus 2018 berkisar antara 50 milimeter  sampai 150 milimeter, kata dia.
   Ia menambahkan   hujan satu milimeter adalah air hujan yang jatuh di permukaan bumi sebanyak satu liter pada luasan satu meter persegi dengan anggapan bahwa air tersebut tidak mengalir, meresap ataupun menguap. (*)
 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024