Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memeriksa jentik nyamuk aedes aegypti di rumah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya.
"Tim dengan jumlah empat orang yang berasal dari Puskesmas Balai Ahad akan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk tersebut pada Jumat (12/4)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian di Lubukbasung, Kamis.
Tim ini akan memeriksa jentik nyamuk aedes aegypti di bak penampungan rumah pasien atas nama Jon Sumardi dan di rumah tetangganya.
Setelah pemeriksaan jentik dilakukan, pemerintah jorong dan masyarakat diminta untuk melakukan gotong royong untuk membersihkan selokan dan saluran air lainnya.
Gotong royong itu bakal dilakukan pada Sabtu (13/4) dan Minggu (14/4).
"Setelah gotong royong dilakukan, kita akan melakukan foging atau pengasapan di rumah yang ada di daerah itu. Pada awal April 2018, kita melakukan foging di Kampung Sawah, Kecamatan Lubukbasung, setelah ada kasus DBD di daerah itu," katanya.
Menurut dia, langkah ini diambil untuk memutus mata rantai nyamuk tersebut agar kasus DBD tidak menyebar ke warga lain.
Selama Januari sampai 11 April 2018, jumlah DBD sebanyak 27 kasus, sedangkan pada 2017 sebanyak 123 orang.
Penderita DBD di Duo Koto, Jon Sumardi mengakui, pihaknya mengalami panas tinggi semenjak Minggu (8/4).
Dengan kondisi itu, pihaknya berobat ke Puskesmas Balai Ahad.
Namun panas badan tidak kunjung sembuh, sehingga pihaknya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSDU) Lubukbasung, Rabu (10/4).
"Sesampai di RSUD Lubukbasung, saya dirawat inap akibat menderita DBD," katanya. (*)
"Tim dengan jumlah empat orang yang berasal dari Puskesmas Balai Ahad akan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk tersebut pada Jumat (12/4)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian di Lubukbasung, Kamis.
Tim ini akan memeriksa jentik nyamuk aedes aegypti di bak penampungan rumah pasien atas nama Jon Sumardi dan di rumah tetangganya.
Setelah pemeriksaan jentik dilakukan, pemerintah jorong dan masyarakat diminta untuk melakukan gotong royong untuk membersihkan selokan dan saluran air lainnya.
Gotong royong itu bakal dilakukan pada Sabtu (13/4) dan Minggu (14/4).
"Setelah gotong royong dilakukan, kita akan melakukan foging atau pengasapan di rumah yang ada di daerah itu. Pada awal April 2018, kita melakukan foging di Kampung Sawah, Kecamatan Lubukbasung, setelah ada kasus DBD di daerah itu," katanya.
Menurut dia, langkah ini diambil untuk memutus mata rantai nyamuk tersebut agar kasus DBD tidak menyebar ke warga lain.
Selama Januari sampai 11 April 2018, jumlah DBD sebanyak 27 kasus, sedangkan pada 2017 sebanyak 123 orang.
Penderita DBD di Duo Koto, Jon Sumardi mengakui, pihaknya mengalami panas tinggi semenjak Minggu (8/4).
Dengan kondisi itu, pihaknya berobat ke Puskesmas Balai Ahad.
Namun panas badan tidak kunjung sembuh, sehingga pihaknya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSDU) Lubukbasung, Rabu (10/4).
"Sesampai di RSUD Lubukbasung, saya dirawat inap akibat menderita DBD," katanya. (*)