Tuapeijat (Antaranews Sumbar) - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kepulauan Mentawai segera melayangkan surat panggilan kepada pengelola resort Aloyta, terkait melarang anggota legislator provinsi dan kabupaten setempat masuk obyek wisata di Pulau Makakang, Kecamatan Sipora Utara.
Kepala Dinas Parpora Kepulauan Mentawai Desti Seminora, sangat menyayangkan terjadi peristiwa pelarangan oleh oknum pengelola resort Aloyta terhadap anggota DPRD provinsi dan kabupaten yang hendak masuk ke pulau tersebut.
"Mestinya tidak ada larangan, siapa pun boleh masuk ke tempat wisata, kalau mereka (resort aloyta) larang, mestinya mereka yang keluar dari Mentawai,” kata Desti diselah mengikuti rapat di Bappeda Senin, 12 Maret 2018.
Kepala Bidang Pemasaran Disparpora Mentawai Aban Barnabas Sikaraja, bahwa tindakan pelarangan oleh oknum pengelolah Aloyta Resort telah mencoreng citra pariwisata Mentawai.
"Orang punya hak menikmati, sekarang pihaknya segera memanggil pengelola resort Aloyta karena ini sudah berdampak terhadap citra pariwista Mentawai. Kita sedang buat surat pemanggilan untuk klarifikasi oleh yang bersangkutan," katanya.
Pelarangan oleh pengelola resort Aloyta terhadap rombongan anggota DPRD Sumatera Barat dan DPRD Mentawai dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ketika hendak mendarat di kawasan resort Aloyta di Pulau Makakang, Kecamatan Sipora Utara, Mentawai, Minggu sekitar, pukul 09.00 WIB.
Rombongan bermaksud berwisata ke kawasan itu selama dua jam, namun kapal mereka dilarang merapat ke dermaga milik resort. Video aksi pelarangan rombongan yang dipimpin Ketua DPW Nasdem Sumbar, Malkan Amin inipun menjadi viral di media sosial.
Anggota DPRD Mentawai Nikanor Saguruk yang juga ikut dalam rombongan mengatakan pada hari Minggu (11/3) itu sambil menunggu kapal Mentawai Fast untuk berangkat ke Padang, rombongan ingin berwisata terlebih dahulu.
Namun, menjelang Kapal Mego milik Pemda Mentawai yang membawa rombongan merapat ke dermaga, mereka dihadang oleh seorang bule dari atas boat yang sedang sandar dan menyatakan kapal itu tidak boleh bersandar.
Setelah terjadi perdebatan antara rombongan dengan bule tersebut, Nikanor lalu turun dari kapal dan pergi menemui manajer resort tersebut, guna menjelaskan maksud kedatangan rombongan yang berjumlah 11 orang, dan saya sebagai jaminannya, rencananya hanya sekitar dua jam mereka jalan-jalan di pulau tersebut.
Tapi pihak manajer resort tidak membolehkan, maka rombongan DPRD lalu pergi dari kawasan itu. Menurut Nikanor, penolakan oleh pengelola resotr Aloyta bukan kejadian pertama kali, dua hari sebelumnya tamu Bappeda Kepulauan Mentawai juga diusir. Diketahui informasi, bahwa aksi pelarangan tersebut dilakukan oleh Vabrizio asal Itali. ***
Kepala Dinas Parpora Kepulauan Mentawai Desti Seminora, sangat menyayangkan terjadi peristiwa pelarangan oleh oknum pengelola resort Aloyta terhadap anggota DPRD provinsi dan kabupaten yang hendak masuk ke pulau tersebut.
"Mestinya tidak ada larangan, siapa pun boleh masuk ke tempat wisata, kalau mereka (resort aloyta) larang, mestinya mereka yang keluar dari Mentawai,” kata Desti diselah mengikuti rapat di Bappeda Senin, 12 Maret 2018.
Kepala Bidang Pemasaran Disparpora Mentawai Aban Barnabas Sikaraja, bahwa tindakan pelarangan oleh oknum pengelolah Aloyta Resort telah mencoreng citra pariwisata Mentawai.
"Orang punya hak menikmati, sekarang pihaknya segera memanggil pengelola resort Aloyta karena ini sudah berdampak terhadap citra pariwista Mentawai. Kita sedang buat surat pemanggilan untuk klarifikasi oleh yang bersangkutan," katanya.
Pelarangan oleh pengelola resort Aloyta terhadap rombongan anggota DPRD Sumatera Barat dan DPRD Mentawai dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ketika hendak mendarat di kawasan resort Aloyta di Pulau Makakang, Kecamatan Sipora Utara, Mentawai, Minggu sekitar, pukul 09.00 WIB.
Rombongan bermaksud berwisata ke kawasan itu selama dua jam, namun kapal mereka dilarang merapat ke dermaga milik resort. Video aksi pelarangan rombongan yang dipimpin Ketua DPW Nasdem Sumbar, Malkan Amin inipun menjadi viral di media sosial.
Anggota DPRD Mentawai Nikanor Saguruk yang juga ikut dalam rombongan mengatakan pada hari Minggu (11/3) itu sambil menunggu kapal Mentawai Fast untuk berangkat ke Padang, rombongan ingin berwisata terlebih dahulu.
Namun, menjelang Kapal Mego milik Pemda Mentawai yang membawa rombongan merapat ke dermaga, mereka dihadang oleh seorang bule dari atas boat yang sedang sandar dan menyatakan kapal itu tidak boleh bersandar.
Setelah terjadi perdebatan antara rombongan dengan bule tersebut, Nikanor lalu turun dari kapal dan pergi menemui manajer resort tersebut, guna menjelaskan maksud kedatangan rombongan yang berjumlah 11 orang, dan saya sebagai jaminannya, rencananya hanya sekitar dua jam mereka jalan-jalan di pulau tersebut.
Tapi pihak manajer resort tidak membolehkan, maka rombongan DPRD lalu pergi dari kawasan itu. Menurut Nikanor, penolakan oleh pengelola resotr Aloyta bukan kejadian pertama kali, dua hari sebelumnya tamu Bappeda Kepulauan Mentawai juga diusir. Diketahui informasi, bahwa aksi pelarangan tersebut dilakukan oleh Vabrizio asal Itali. ***