Hari itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat serupa "baralek gadang". Ribuan orang mendatangi kantor di jalan Ujung Gurun, Padang itu silih berganti. Pakaian "necis", semerbak parfum dan sejuta harapan seakan mengambang di udara.
"Alek" Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat itu adalah pameran bursa kerja yang digelar selama dua hari, Kamis dan Jumat (8-9/2) sebagai rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2018.
Kegiatan itu adalah "bungo galeh" dari dinas yang dipimpin oleh Nasrizal. Setiapkali digelar, tidak pernah sepi peminat. Bahkan perusahaan yang mengikuti bursa kerja menjadi kewalahan karena harus melayani ribuan orang yang berharap mendapatkan kerja yang lebih baik.
Hal itu berkaitan erat dengan jumlah penganggur di Sumbar yang lumayan tinggi. Data BPS mencatat sepanjang 2017 penganggur di daerah itu bertambah 12.800 orang sehingga secara otomatis menaikkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 5,09 persen pada Agustus 2016 lalu menjadi 5,58 persen pada Agustus 2017.
Angka itu seakan membuka mata bahwa ribuan orang di Ranah Minang ini masih belum memiliki pekerjaan yang layak dan terus mencari agar taraf kehidupannya bisa lebih baik.
Pameran bursa kerja adalah salah satu jawaban untuk itu. Jadi wajar setiapkali gelar, ribuan orang tumpah di lokasi pameran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat Nazrizal menyebutkan pameran bursa kerja tahun ini diikuti 63 perusahaan. Diharapkan upaya mempertemukan perusahaan dengan pencari kerja dalam kegiatan itu akan menguntungkan semua pihak, perusahaan, pencaker dan pemerintah daerah.
Makin banyak pencari kerja yang mendapatkan perkerjaan, makin berkurang angka penganggur, makin baik pula perekonomian daerah.
Ia mengatakan antusias dari masyarakat sangat tinggi mengikuti bersa kerja itu, terbukti saat dibukanya Kamis (8/2) anak-anak muda dan juga mahasiswa sudah memadati tempat digelarnya kegiatan tersebut.
Bersa itu akan dibuka hingga Jumat (9/2 ) sore.
Nazrizal mengatakan dengan adanya bursa kerja itu para pencari kerja memiliki kesempatan untuk memilih perusahaan yang sesuai dengan bidangnya, dan begitu juga sebaliknya penyedia pekerjaan juga punya banyak pilihan untuk merekrut orang-orang yang berkompeten.
"Bursa kerja ini saling menguntungkan semua pihak, dan pemerintah hanya memfasilitasi," kata dia.
Selain perusahaan swasta, pada kesempatan itu beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga ikut ambil bagian, seperti salah satunya PT PLN.
Kemudian selain memeriahkan HPN, bursa kerja itu juga bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di Sumbar dengan memberikan peluang bagi lulusan SLTA yang tak melanjutkan kuliah maupun lulusan perguruan tinggi.
"Salah satu upaya untuk mengurangi angka pencari kerja dan tingkat pengangguran," katanya.
Ke depan pihaknya akan terus membuka bursa kerja secara berkala, agar anak-anak muda dan para pencari kerja memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan perkerjaan.
Salah satu pencari kerja yang ikut kegiatan itu, Sri Rahayu Fitri mengatakan bursa kerja ini memberinya kesempatan untuk bertemu langsung dengan perusahaan yang ingin ia lamar.
"Saya memasukkan lamaran ke PT Suka Fajar, hari ini juga ada wawancara langsung dengan pihak perusahaan," tambahnya. *
"Alek" Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat itu adalah pameran bursa kerja yang digelar selama dua hari, Kamis dan Jumat (8-9/2) sebagai rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2018.
Kegiatan itu adalah "bungo galeh" dari dinas yang dipimpin oleh Nasrizal. Setiapkali digelar, tidak pernah sepi peminat. Bahkan perusahaan yang mengikuti bursa kerja menjadi kewalahan karena harus melayani ribuan orang yang berharap mendapatkan kerja yang lebih baik.
Angka itu seakan membuka mata bahwa ribuan orang di Ranah Minang ini masih belum memiliki pekerjaan yang layak dan terus mencari agar taraf kehidupannya bisa lebih baik.
Pameran bursa kerja adalah salah satu jawaban untuk itu. Jadi wajar setiapkali gelar, ribuan orang tumpah di lokasi pameran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat Nazrizal menyebutkan pameran bursa kerja tahun ini diikuti 63 perusahaan. Diharapkan upaya mempertemukan perusahaan dengan pencari kerja dalam kegiatan itu akan menguntungkan semua pihak, perusahaan, pencaker dan pemerintah daerah.
Makin banyak pencari kerja yang mendapatkan perkerjaan, makin berkurang angka penganggur, makin baik pula perekonomian daerah.
Ia mengatakan antusias dari masyarakat sangat tinggi mengikuti bersa kerja itu, terbukti saat dibukanya Kamis (8/2) anak-anak muda dan juga mahasiswa sudah memadati tempat digelarnya kegiatan tersebut.
Bersa itu akan dibuka hingga Jumat (9/2 ) sore.
"Bursa kerja ini saling menguntungkan semua pihak, dan pemerintah hanya memfasilitasi," kata dia.
Selain perusahaan swasta, pada kesempatan itu beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga ikut ambil bagian, seperti salah satunya PT PLN.
Kemudian selain memeriahkan HPN, bursa kerja itu juga bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di Sumbar dengan memberikan peluang bagi lulusan SLTA yang tak melanjutkan kuliah maupun lulusan perguruan tinggi.
"Salah satu upaya untuk mengurangi angka pencari kerja dan tingkat pengangguran," katanya.
Ke depan pihaknya akan terus membuka bursa kerja secara berkala, agar anak-anak muda dan para pencari kerja memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan perkerjaan.
"Saya memasukkan lamaran ke PT Suka Fajar, hari ini juga ada wawancara langsung dengan pihak perusahaan," tambahnya. *