Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum Kota Padang Panjang, Sumatera Barat mulai mencocokan, meneliti dan mencatat (mencoklit) Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk validasi data pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak di daerah itu tahun ini.
"Kami mulai menurunkan Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP) hari ini untuk mencoklit data wajib pilih tersebut," kata Ketua KPU Padang Panjang Jafri Edi Putra di Padang Panjang
DP4 yang diterima KPU Padang Panjang dari Pemkot setempat sebanyak 33.236 orang. Data penduduk yang wajib pilih tersebut tersebar di dua Kecamatan dan 16 Kelurahan yang ada di daerah itu.
Untuk pencoklitan data pemilih tersebut, KPU Padang Panjang menurunkan 131 PPDP yang ada di 16 kelurahan.
"PPDP direkrut oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di setiap kelurahan. Karena yang tahu pasti mengenai warga adalah penduduk setempat," kata dia.
Penduduk di Padang Panjang ini jelasnya, sering keluar masuk, bukan tidak mungkin perubahan data penduduk terjadi setiap hari yang akan mempengaruhi jumlah wajib pilih.
Ia mengatakan sebagai kota perlintasan di Sumbar, Padang Panjang memiliki penduduk yang heterogen. Warga dari luar daerah sering keluar masuk, sehingga akan berpengaruh terhadap jumlah penduduk. Selain itu tidak tertutup kemungkinan terjadi pengurangan jumlah penduduk akibat meninggal dunia.
"Untuk mengantisipasi hal itu, kita melakukan pemutakhiran data pemilih mulai hari ini sampai sebulan kemudian," kata dia.
Ia mengatakan jika DP4 tersebut ada yang sudah meninggal dunia atau pindah, maka PPDP langsung mencoret data pemilih itu, namun jika daftar pemilih tidak ada pada DP4, maka PPDP langsung memasukannya ke daftar pemilih pemilihan kepala daerah tahun ini.
Ia berharap masyarakat Padang Panjang proaktif dalam memberikan keterangan kepada PPDP yang sudah ditunjuk.
"Peran aktif masyarakat sangat kita harapkan demi suksesnya pilkada," katanya.
Warga Padang Panjang Yusril akan memberikan data diri dengan aktif kepada PPDP sebagai bentuk dukungan kepada penyelenggara pemilu.
"Kami akan proaktif memberikan data kependudukan, agar pelaksanaan pemutahiran data pemilih bisa terlaksana dengan lancar," ujarnya. (*)