Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menargetkan produksi padi 365.000 ton pada 2018 di daerah tersebut.
"Target kita pada 2018 sama dengan tahun 2017. Dan Alhamdulillah target pada 2017 terpenuhi dan lebih 5 persen sehingga mendapat penghargaan," kata Kepala Dinas Pertanian Admaizon di Arosuka, Sabtu.
Ia mengatakan sebagai salah satu daerah penghasil beras yang diharapkan selalu swasembada pangan tentunya Pemkab harus dapat mempertahankan produksi untuk mencukupi kebutuhan.
"Sebagai salah satu lumbung pangan, kita juga mendaftarkan Indikasi Geografis (IGI) sehingga bisa mendapatkan sertifikat yang terdaftar di Permendag dan mempunyai harga khusus," ujarnya.
Dengan adanya IGI nantinya tentu akan menjamin keaslian beras Solok, sehingga dapat bersaing dengan beras kualitas baik lainnya. Untuk tetap mempertahankan produksi setiap tahunnya, pihaknya berusaha menginventarisir penyusutan lahan sawah.
Menurutnya, di Kabupaten Solok belum terdapat penyusutan lahan pertanian. Tetapi, beberapa masyarakat ada yang beralih komoditi dari satu tanaman ke tanaman lain.
"Misal pengalihan sawah ke tanaman bawang, tapi masih sedikit," ujarnya.
Ia menyebutkan jika ada developer yang akan membuka lahan untuk dijadikan pemukiman harus mencari lahan pengganti sesuai luas lahan yang dipakai.
Sesuai Undang Undang (UU) no. 41 pada 2009, luas lahan tadah hujan wajib diganti seluas lahan. Jika lahan pengairan setengah teknis wajib diganti dua kali lipat. Sedangkan jika lahan pengairan teknis, wajib diganti tiga kali lipat luas lahan yang dipakai. (*)