Padang, (Antara Sumbar) - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Edi Indrizal M.Si menilai peluang calon perseorangan untuk menang di Pilkada Padang cukup kecil karena posisi petahana saat ini cukup kuat.
"Pada pilkada Padang 2013 calon perseorangan yang mendaftar mencapai 10 pasang, sementara untuk Pilkada Padang 2018 hanya dua pasang yang mendaftar, ini terjadi karena peta persaingan kandidat pada 2013 dengan 2018 jauh beda," katanya di Padang, Kamis (30/11).
Ia menjelaskan mengapa pada pilkada Padang sebelumnya calon perseorangan amat banyak karena saat itu tidak ada petahana murni yang mencalonkan diri dan ada banyak persoalan di Padang yang perlu dibenahi.
"Sementara untuk Pilkada 2018 ada petahana yang posisinya cukup kuat yaitu Wali Kota Padang Mahyeldi dengan prestasi dan reputasi yang cukup baik," ujarnya.
Ia menilai karena posisi petahana tersebut membuat sejumlah kandidat yang hendak mencalonkan diri punya banyak pertimbangan untuk maju.
Akan tetapi, kandidat yang memilih maju di Pilkada Padang lewat jalur perseorangan terjadi karena parpol lebih memprioritaskan untuk mengusung kader sendiri.
"Sementara ada yang ingin jadi calon wali kota namun tak punya afiliasi akhirnya memilih jalur independen," lanjut dia.
Terkait adanya salah satu pasang calon independen yang berstatus suami istri telah mendaftar ke KPU sebagai calon wali kota dan wakil wali kota ia menilai hal ini juga merupakan sejarah baru dalam pilkada Padang.
"Itu adalah hak politik yang harus dihormati, apalagi alasannya jika pasangan suami istri yang maju akan mencegah terjadinya konflik dengan wakil," tambah dia.
Sebanyak dua pasang calon perseorangan mendaftar ke KPU Padang untuk mengikuti Pilkada 2018.
Dua pasangan calon perseorangan itu yakni Alkudri berpasangan dengan Syafril Basyir, dan Syamsuar Syam berpasangan dengan Miss Liza yang merupakan pasangan suami istri," kata Ketua Divisi Teknis KPU Padang, Candra Eka Putra.
Setelah pengumpulan syarat dukungan, KPU Kota Padang akan melakukan tiga verifikasi, yaitu verifikasi jumlah dukungan serta jumlah sebaran, verifikasi administrasi dan verifikasi faktual dengan metode sensus.
Sebelumnya pada pilkada Padang 2013 juga mencatat sejarah dengan calon perseorangan terbanyak yaitu tujuh pasang.
Tujuh pasang calon perseorangan yang jadi peserta pilkada Padang 2013 tersebut antara lain Maigus Nasir-Alisman, Syamsuar Syam-Mawardi Nur, Ibrahim-Nardi Gusman, Kandris Asrin-Indra Dwipa, Desri Ayunda-James Helyward, Indra Jaya-Jefri Hendri Darmi, dan Asnawi Bahar-Surya Budhi. (*)