Padang - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menetapkan "Taste of Padang" sebagai branding pariwisata provinsi itu melalui rapat paripurna dengan perwakilan 19 kabupaten dan kota.
Berdasarkan pertimbangan itu, akhirnya, "branding" wisata Sumbar yang disepakati adalah Taste of Padang.
"Ini kesepakatan bersama dan menjadi kewajiban bersama juga untuk mensosialisasikannya," kata Nasrul.
Ia mengatakan "branding" diperlukan untuk menentukan keunggulan wisata sebuah daerah yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.
"Branding" itu tidak dibuat secara serampangan, tetapi melalui banyak kajian dan diskusi hingga bisa diterima semua kabupaten dan kota di Sumbar, juga bisa menarik bagi wisatawan.
Konsultan yang ditunjuk untuk melakukan kajian "branding" pariwisata Sumbar, Ahmad Makruf mengatakan proses yang dilalui untuk survei, kajian serta diskusi sudah cukup panjang menghabiskan waktu sekitar dua bulan.
Logo Wonderfull Indonesia sebagai "brand" utama menjadi pedoman dalam membuat "branding" itu. Artinya bentuk logo tidak boleh jauh berbeda dan warna yang digunakan juga harus disesuaikan.
Ia menyebutkan Sumbar memiliki kekayaan adat dan budaya serta keindahan alam. Semua itu harus dikerucutkan menjadi sebuah "branding" berupa frasa sederhana yang mudah diingat dan menarik, sekaligus menggambarkan keunggulan wisata Sumbar.
Banyak hal lain yang harus menjadi perhatian seperti infrastruktur penunjang destinasi wisata, kebersihan terutama untuk toilet, standarisasi harga kuliner dan pemahaman masyarakat terhadap pariwisata.
Tanpa itu pariwisata Sumbar yang memiliki potensi sangat besar, akan sulit berkembang dan bersaing dengan destinasi lain di luar provinsi itu.
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat lengkap dalam bidang pariwisata. Wisata alam tersedia lengkap mulai dari bahari, perbukitan lembah dan gunung. Potensi itu diperkuat lagi dengan keragaman budaya yang memikat serta kuliner yang terkenal lezat.*
"Ini kesepakatan bersama dan menjadi kewajiban bersama juga untuk mensosialisasikannya," kata Nasrul.
Ia mengatakan "branding" diperlukan untuk menentukan keunggulan wisata sebuah daerah yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.
"Branding" itu tidak dibuat secara serampangan, tetapi melalui banyak kajian dan diskusi hingga bisa diterima semua kabupaten dan kota di Sumbar, juga bisa menarik bagi wisatawan.
Konsultan yang ditunjuk untuk melakukan kajian "branding" pariwisata Sumbar, Ahmad Makruf mengatakan proses yang dilalui untuk survei, kajian serta diskusi sudah cukup panjang menghabiskan waktu sekitar dua bulan.
Logo Wonderfull Indonesia sebagai "brand" utama menjadi pedoman dalam membuat "branding" itu. Artinya bentuk logo tidak boleh jauh berbeda dan warna yang digunakan juga harus disesuaikan.
Ia menyebutkan Sumbar memiliki kekayaan adat dan budaya serta keindahan alam. Semua itu harus dikerucutkan menjadi sebuah "branding" berupa frasa sederhana yang mudah diingat dan menarik, sekaligus menggambarkan keunggulan wisata Sumbar.
Tanpa itu pariwisata Sumbar yang memiliki potensi sangat besar, akan sulit berkembang dan bersaing dengan destinasi lain di luar provinsi itu.
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat lengkap dalam bidang pariwisata. Wisata alam tersedia lengkap mulai dari bahari, perbukitan lembah dan gunung. Potensi itu diperkuat lagi dengan keragaman budaya yang memikat serta kuliner yang terkenal lezat.*