Painan, (Antara Sumbar) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hendrajoni mengajak masyarakat di daerah itu selektif ketika memutuskan mengikuti sebuah aliran kepercayaan sehingga tidak merugikan dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.
     
"Perdalam ilmu agama sehingga kita mampu memfilter berbagai informasi terkait sebuah aliran kepercayaan," kata Bupati pada Sosialisasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) di Lengayang, Selasa (13/11).
     
Dengan begitu, kata dia, maka informasi terkait sebuah aliran kepercayaan tidak serta merta diterima oleh masyarakat.
    
Biasanya sebuah aliran kepercayaan terlarang atau radikalisme, mengiming-imingi calon pengikutnya dengan janji-janji, namun janji itu dipastikan berlawanan dengan ajaran agama, seperti membunuh, melawan kepada negara akan masuk surga.
     
Ia menyebutkan saat ini aliran kepercayaan di Pesisir Selatan diantaranya Jamiatul Islamiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Jamaah Tabliq namun terus dalam pantauan.
     
Sementara Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah ditetapkan sesat oleh pemerintah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang juga telah dibubarkan tidak terpantau di Pesisir Selatan.
   



Pewarta : Webtorial-Didi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024