Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, membekali guru-guru muatan lokal dengan pengetahuan adat dan budaya Minangkabau.
"Guru-guru muatan lokal BAM (Budaya Alam Minangkabau) merupakan ujung tombak pelestarian adat dan budaya. Mereka yang langsung mengajarkan melalui jalur formal," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, Bujang Basri di Padang Aro, Selasa.
Pembengkalan melalui lokakarya yang dilakukan selama sehari ini mendatangkan narasumber dari Buya Bagindo M Letter, dari Bundo Kanduang Sumbar Fatimah dan Dinas Kebudayaan Sumbar Ratmil.
Para guru muatan lokal yang mendapat kesempatan menimba ilmu tersebut dari tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) yang berjumlah 38 orang. Kemudian dari pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan bundo kanduang.
Melalui lokakarya ini, sebutnya bisa menguatkan kembali upaya pelestarian adat dan budaya dalam aktivitas hari-hari.
"Sehingga nilai-nilai tradisi, adat dan budaya ini tidak hilang," ujarnya.
Menurutnya pengetahuan tentang adat dan budaya para generasi muda sekarang sedikit, sehingga melalui guru BAM, KAN dan bundo kanduang upaya pelestarian ini bisa terus dilakukan.
"Lokakarya ini kita harap juga menjadi motivasi berkembangnya adat di Solok Selatan," sebutnya.
Dengan tema "basamo manjapuik pusako lamo, mangumpuan warih nan baserak" (menjemput pusaka lama dan mengumpulkan warisan yang berserakan) ini, sebutnya tumbuh upaya bersama dalam menjaga adat dan budaya Minangkabau agar tidak hilang ditelan zaman.
"Perlu bahu membahu menjaga adat dan budaya ini," tukasnya. (*)