Sijunjung, (Antara Sumbar) - Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, berencana menerapkan pola pembenihan ikan dengan menggunakan sistem corong guna menyangga kebutuhan bibit di daerah itu.


        "Kami sudah menyaksikan langsung keunggulan sistem tersebut dalam kegiatan Pekan Nasional Petani dan Nelayan 2017, antara lain daya tetasnya yang memiliki persentase lebih besar dari sistem pemijahan seperti yang dilakukan selama ini," kata Kepala Bidang Produksi Perikanan dinas tersebut, Sutarto, ketika dihubungi di Banda Aceh, Selasa.


        Selain itu, lanjutnya, penerapan sistem corong dalam proses pembenihan ikan memungkinkan pengendalian mutu bibit yang dihasilkan menjadi lebih baik dan memiliki besar yang seragam.


        Menurutnya, untuk uji coba tahap awal direncanakan akan dilaksanakan di seluruh Balai Benih Ikan (BBI) di daerah itu yakni BBI Sumpur Kudus, Latang dan Aia Amo setelah pelaksanaan kegiatan tersebut.


        "Bibit yang dipilih untuk dikembangkan akan diuji coba pada jenis ikan nila, diperkirakan kapasitas produksi pembenihan melalui sistem ini bisa mencapai 90 persen," kata dia.


        Terkait upaya yang dilakukan pihaknya dalam mendorong terjaminnya ketersediaan benih ikan di daerah itu, ia menjelaskan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia mengucurkan bantuan dana perbaikan kolam pembenihan ikan milik Balai Benih Ikan (BBI) Aia Amo pada 2017.


        "Total dana bantuan tersebut berjumlah Rp300 juta melalui dana alokasi khusus Kementerian tersebut untuk memperbaiki sebanyak delapan kolam non permanen," kata dia.


        Sebelumnya,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka resmi pelaksanaan Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan Ke 15 yang diselenggarakan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Sabtu(6/5).


         "Saya sangat bahagia dan menunggu untuk bisa datang dan bisa bertemu dengan petani dan nelayan dari seluruh Tanah Air," kata Presiden.


         Ia mengatakan jika tidak ada petani yang bekerja keras masyarakat mau makan apa dan jika tidak ada nelayan yang bekerja keras maka masyarakat tidak tahu makan ikan apa. (*)


Pewarta : Rully Firmansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2025