Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Ribuan jamaah tarekat Syattariyah dari berbagai daerah mengikuti kegiatan tahunan 'Basapa' di makam Syekh Burhanuddin Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat.

"Basapa merupakan ritual penghormatan kepada Syekh Burhanuddin yang telah membawa dan mengajarkan agama Islam ke Minangkabau," kata ulama Ulakan Padangpariaman Ali Imram di Ulakan, Rabu malam (16/11).

Ia mengatakan sebelum hari 'basapa' atau pada 10 Safar tahun Hijriyah jamaah tarekat Syattariyah akan datang baik secara perorangan maupun rombongan datang ke Ulakan.

Orang-orang yang datang tidak saja dari Sumbar namun juga dari provinsi lain bahkan ada dari luar negeri karena orang Minang banyak yang merantau.

Pemilihan pada 10 Safar sebagai hari Basapa karena pada hari tersebut Syekh Burhanuddin wafat, namun pelaksanaan 'basapa' bisa tepat pada 10 Safar atau lebih dari tanggal itu.

"Pelaksanaan bisa di atas tanggal itu, asalkan tidak di bawah 10 Safar saja," katanya.

Setiap hari orang-orang berziarah ke makam Syekh Burhanuddin, namun pada acara 'basapa' orang-orang akan lebih banyak datang, karena pada saat tersebut Syekh wafat dan sekaligus sebagai ajang bersilaturahim bagi para murid-murid beliau.

"Ziarah ke makam dapat memberikan pelajaran kepada kita bahwa kita tidak hidup selamanya," ujarnya.

Ziarah ke makam guru, lanjutnya, merupakan penghormatan atas jasanya sehingga ilmu yang diperoleh direstui Allah SWT, sedangkan mendatangi guru yang masih hidup akan mendapatkan ilmu yang berguna di dunia dan akhirat.

Saat 'basapa' para peziarah akan menginap beberapa hari di sejumlah mushalla dan masjid yang ada di daerah itu serta ada pula yang langsung kembali ke daerahnya masing-masing.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan peziarah dalam kegiatan 'basapa' yaitu berzikir, membacakan tahlil dan tahmid.

Sementara itu, salah seorang warga asal Kecamatan Sungai Geringging Padangpariaman Tarmizi mengatakan dirinya datang bersama istri mengikuti kegiatan 'basapa' untuk menziarahi makam Syeh Burhanuddin yang menurutnya telah berjasa dalam penyebaran agama Islam di Minangkabau.

"Saat ziarah dirinya membacakan doa-doa agar syekh diberikan ketenangan dan diterima di sisi-Nya," katanya.

Usai berziarah dirinya langsung kembali ke kampung dan tidak menginap di Ulakan seperti yang dilakukan peziarah lainnya. (*)

Pewarta : Aadiaat Makruf Sabir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024