Painan,  (Antara Sumbar) - Warga Nagari Mandeh (desa adat) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), menghentikan sementara aktivitas berladang usai dievakuasinya seekor Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) di perbukitan daerah setempat pada Jumat (27/5).

         "Usai harimau dievakuasi aktivitas berladang kami hentikan, untuk berjaga-jaga supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Wali Nagari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Jasril Rajo Basah di Painan, Selasa.

         Ia menambahkan hari pasti dimulainya aktivitas berladang akan ditentukan setelah diadakan musyawarah.

         "Kami sebagai masyarakat adat musyawarah tetap diutamakan, apakah aktivitas berladang akan dimulai Minggu depan tergantung hasil musyawarah," ujarnya.

         Sebelumnya, tim yang terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, TNI, Polri dan masyarakat setempat mengevakuasi harimau yang diperkirakan sudah terjerat selama tiga hari.

         Akibat jeratan kaki depan bagian kanan harimau mengalami luka serius.

         Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, BKSDA Sumbar, Surajiya mengatakan sebelum dievakuasi harimau terlebih dibius, setelah itu langsung dibawa ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi untuk direhabilitasi.

         Usai harimau direhabilitasi dan dinyatakan sembuh, pihaknya akan mengembalikan harimau ke habitatnya di Perbukitan Nagari Mandeh.

         Menurutnya, pengembalian harimau sesuai dengan kesepakatan antara BKSDA Sumbar dengan warga Mandeh sebelum harimau akan dievakuasi. (*)

Pewarta : Didi Someldi Putra
Editor :
Copyright © ANTARA 2024