Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota, Pariaman, Sumatera Barat, (Sumbar) mengusulkan Bagindo Dahlan Abdullah yang merupakan putra asli Pariaman sebagai Pahlawan Nasional kepada pemerintah pusat.
Wakil Wali Kota (Wawako) setempat, Genius Umar, di Pariaman, Kamis, mengatakan pengusulan gelar kepahlawanan tersebut tidak terlepas dari perjuangan, jasa dan tindakan Bagindo Dahlan Abdullah yang turut serta membangun bangsa dalam melawan penjajahan.
"Kita semua sepakat dan tidak meragukan lagi bahwa Dahlan Abdullah merupakan sosok yang sangat berjasa, oleh karena itu gelar kepahlawan akan kita usulkan ke tingkat yang lebih tinggi," kata dia, saat membuka seminar kepahlawanan Bagindo Dahlan Abdullah di Balai Kota setempat.
Ia mengatakan kegiatan seminar yang diadakan tersebut merupakan suatu bentuk apresiasi oleh pemerintah setempat dalam mengenang sosok Dahlan Abdullah.
"Banyak hal yang bisa kita pelajari dan diambil dari sosok Dahlan Abdullah, terutama para pemuda dan generasi bangsa. Nilai kegigihan, semangat juang, dan tekad yang besar merupakan contoh nyata yang harus diteladani," katanya.
Selain melaksanakan seminar kepahlawanan, pemerintah setempat juga telah sepakat untuk menjadikan nama Bagindo Dahlan Abdullah sebagai salah satu nama jalan di kota itu.
"Sabtu (9/4) kita akan resmikan secara bersama nama jalan tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2015 tentang nama jalan yang juga telah disepakati oleh DPRD," jelasnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan seminar, dan pemberian nama jalan tersebut semakin menimbulkan rasa kecintaan yang besar kepada Bagindo Dahlan Abdullah terutama masyarakat Pariaman.
Lebih lanjut dikatakanya terkait pengusulan gelar kepahlawanan tersebut, Pemeritah Kota Pariaman secara langsung meminta kepada Dinas Sosial Provinsi untuk meneruskan dan merekomendasikan kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk segera memprosesnya.
Salah seorang anak Bagindo Dahlan Abdullah, Dr. Gandasari Win, mengatakan semasa hidupnya beliau sangat mencintai anak-anaknya dan keluarga besarnya.
"Bagi keluarga Papa dipanggil Alan, dan kami semua juga diberi panggilan kecil Alan," kata Dosen di salah satu Universitas di California Amerika Serikat tersebut.
Sebagai orang asli keturunan suku Minangkabau, Dahlah Abdullah tetap memegang teguh prinsip "Anak dipangku kemenakan dibimbing". Artinya, anak dan para kemenakan tetap menjadi bagian dari keluarga yang harus dipertanggungjawabkan serta ditujukan ke arah yang lebih baik.
Selama hidupnya, Dahlan Abdullah lebih banyak menghabiskan waktu pendidikan di Belanda, atas pendidikan yang diperolehnya tersebut ia dapat berbahasa Belanda dengan fasih.
Sementara itu, Akademisi Universitas Andalas (Unand), Gusti Asnan, mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawan.
Menurutnya pengusulan atau pengajuan gelar kepahlawanan terhadap Bagindo Dahlan Abdullah merupakan suatu hal sudah sepatutnya.
"Beliau hidup di zaman yang tidak pernah kita rasakan, ia berjuang dan bergerak bagaimana bangsa ini terbebas dari penjajah," kata dia.
Saat ini dikatakanya, tercatat sudah ada 169 anak bangsa yang telah menerima gelar pahlawan nasional. Terakhir pemerintah menganugerahkan gelar kepahlawanan bagi lima putra terbaik bangsa.
Lahir di Pasia Pariaman pada 15 Juli 1895, dan Beliau wafat di ibukota Irak pada 12 Mei 1950 ketika sedang bertugas di Baghdad. Jenazahnya dimakamkan di kota itu, dalam kompleks pemakaman Syekh Abdul Kadir Jailani.