Padang,  (Antara) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim  Sicincin, Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan curah hujan di daerah itu pada Desember 2015 meningkat dengan kategori sedang hingga tinggi.

         "Curah hujan berkisar  201 milimeter sampai dengan 500 milimeter," kata  Kepala  Stasiun Klimatologi BMKG Sicincin Goeroeh Tjiptanto saat dikonfirmasi di Padang, Jumat.

         Menurut dia curah hujan pada kategori menengah terjadi di wilayah Sumbar bagian  barat dan untuk sifat hujan  secara umum masih berada pada kisaran bawah normal hingga normal.

         Namun beberapa wilayah diperkirakan sifat hujan atas normal di Kabupaten  Agam bagian Barat, Muara Paiti dan Sijunjung.

         Ia menyebutkan daerah dengan curah hujan terendah pada Desember  berkisar 151 milimeter sampai 200 milimeter terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto.

         Sementara curah hujan antara 401 milimeter hingga 500 milimeter terjadi di Kandang Ampek dan Sicincin Kabupaten Padangpariaman.

         Kemudian pada Desember 2015 daerah yang sifat hujan atas normal terjadi di  Batusangkar Kabupaten Tanahdatar, Lubuk Basung Kabupaten Agam, Muara Paiti Kabupaten Limapuluh Kota, Muara Sijunjung Kabupaten Sijunjung dan Sei Dareh Kabupaten Dharmasraya.

         Sementara daerah yang sifat hujan bawah normal terjadi di  Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, Lubuk Gadang Kabupaten Solok Selatan, Kumanis Kabupaten Sijunjung, Limau Purut Kabupaten Padangpariaman, Kota Padangpanjang, Rao Kabupaten Pasaman dan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, 
    Ia menjelaskan hujan satu milimeter adalah air hujan yang jatuh di permukaan bumi sebanyak satu liter pada luasan satu meter persegi dengan anggapan bahwa air tersebut tidak mengalir, meresap atau menguap.

         Sedangkan sifat hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat yang dibagi menjadi tiga kriteria.

         Sifat hujan atas normal  terjadi jika nilai perbandingannya diatas  115 persen, sementara normal  jika nilai perbandingannya antara 85 persen 115 persen dan  bawah normal jika nilai perbandingannya kurang dari 85 persen, kata dia.

        Ia mengimbau kepada petani untuk menyesuaikan kondisi cuaca dengan kalender musim tanam sehingga diperoleh hasil lebih optimal.

         Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mengingatkan warga agar waspada terhadap bahaya longsor karena curah hujan pada November hingga Desember  sudah mulai tinggi.

         Jika bepergian keluar kota saat hujan deras saat melewati bukit atau tebing ada reruntuhan tanah walaupun kecil sebaiknya kembali saja karena itu ada potensi longsor, kata Plt Kepala BPBD Sumbar Zulfiatno.

         Menurut dia berdasarkan informasi yang diterima BPBD pergerakan tanah di Sumbar intensitasnya cukup besar berupa  sedang hingga tinggi.

         Apalagi sebelumnya musim kemarau cukup panjang kemudian turun hujan dengan intensitas lama dan lebat sehingga ada rengkahan tanah, kata dia.

         Terkait dengan antisipasi longsor ia mengatakan pihaknya telah memetakan zona rawan longsor dan menyiagakan alat berat pada jalur tersebut.

         Namun yang namanya longsor tidak dapat ditebak, karena tidak pernah tahu wilayah mana yang mengalaminya, ujar dia. (*)

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024