Jakarta, (Antara) - Terminal Penerima dan Regasifikasi Arun, Aceh sudah menerima kargo gas alam cair (LNG) kedua dari kilang BP Tangguh, Papua Barat.
Dirut PT Perta Arun Gas Teuku Khaidir di Jakarta, Kamis mengatakan, kargo LNG kedua dengan kapasitas 117.754 m3 telah selesai bongkar muat (unloading) pada 17 Maret 2015 pukul 16.00 WIB.
"Setelah kargo pertama 19 Februari 2015 lalu, kini kami telah menerima kargo LNG kedua," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, terminal sudah memasok gas melalui pipa Arun-Belawan ke PLTGU Belawan sebesar 71 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sementara, total gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135 MMSCFD yang terdiri dari 40 MMSCFD di Arun dan 95 MMSCFD di Belawan, Medan.
Terminal LNG Arun yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2015 dirancang memiliki kapasitas penyimpanan tanki LNG mencapai 12 juta ton per tahun.
Saat ini, kapasitas produksi mencapai 400 MMSCFD atau tiga juta ton per tahun.
Selain PLN, menurut Khaidir, terminal juga akan memasok kebutuhan gas industri di Sumut dan Aceh dengan potensi mencapai 250 MMSCFD.
Dengan demikian, total penyaluran gas terminal Arun mencapai 385 MMSCFD.
Penyaluran gas ke industri dan pembangkit di Sumut tersebut melalui pipa transmisi Arun-Belawan yang dioperasikan PT Pertagas, induk usaha Perta Arun.
Sekarang ini, Pertagas sudah menyelesaikan pembangunan pipa ruas Arun-Belawan.
Sementara, pipa yang menuju Kawasan Industri Medan dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sedang dalam pengerjaan.
PLN menghitung pemakaian gas dari terminal regasifikasi di Arun, Aceh mampu menghemat biaya pembelian bahan bakar lebih dari Rp5 triliun pada 2015.
Pemakaian gas Arun itu mengurangi penggunaan BBM di pembangkit listrik Belawan hingga 80 persen.
Sisanya, masih menggunakan bahan bakar minyak jenis "marine fule oil" (MFO) sebesar 2x65 MW.
Pasokan gas ke Belawan tersebut dibeli PLN dari BP Tangguh, Papua Barat yang kemudian diregasifikasi di terminal Arun sebelum dialirkan melalui pipa transmisi Arun-Belawan sepanjang 350 km milik Pertagas.
PLN telah menandatangani kontrak pembelian LNG dengan BP Tangguh pada 17 Oktober 2014 untuk memasok kebutuhan sampai 2033.
Pada 2015, PLN akan menerima sembilan kargo Tangguh. (*/jno)