Potensi Pariwisata Kabupaten Pasaman
Kabupaten merupakan bagian dari Sumatera Barat yang berbatasan
langsung dengan Sumatera Utara. Karena posisi demikian, di daerah ini
masyarakat mengenal beragam budaya dan juga tatanan kehidupan. Kondisi
ini tentu saja membuat semakin lengkapnya khasanah nudaya dan wisata
Ranahminang.
Kabupaten Pasaman yang beribukota Lubuk Sikaping berjarak 77 KM dari
Bukittinggi dan 168 KM dari Kota Padang. Jalur transportasi dari dan ke
Kabupaten Pasaman cukup mulus karena merupakan bagian dari ruas Jalan
Lintas Sumatera (JLS).
Secara umum, Kabupaten Pasaman beriklim tropis karena berada persis
di garis khatulistiwa atau equator. Namun demikian, kondisi ini tak
menghalangi tingginya minat wisatawan datang.
Secara historis, Kabupaten Pasaman memiliki jejak sejarah yang cukup
dikenal karena di daerah inilah Perang Paderi yang dilakoni Tuanku Imam
Bonjol diletuskan.
Diantara objek wisata andalan di Kabupaten Pasaman adalah :
1. Monumen Equator
Monumen ini adalah tugu lintasan khatulistiwa berupa bola dunia yang
disangga oleh tiga tiang utama. Dari komplek monumen yang memiliki areal
seluas 4 ha ini, wisatawan bisa mendatangi Museum Tuanku Imam Bonjol dan
beragam souvenir khas Pasaman.
Ada yang unik dari monumen ini yaitu setiap pengunjung yang melintas
oleh pengelola monumen akan diberikan selembar sertifikat sebagai
pertanda kita telah pernah melewati garis tengah dunia itu.
2. Taman Wisata Alam Rimbo Panti
Taman wisata ini adalah bagian dari cagar alam seluas 570 ha. Objek
wisata alam berhawa sejuk dengan spesies herbarium tanaman langka ini,
hanya berjarak 180 KM dari Kota Padang.
Di areal ini, selain dikenal dengan herbarium juga masih didiami oleh
binatang langka yang dilindungi seperti: Harimau Sumatera, Macan Tutul,
Tapir, Rusa, Kambing Hutan, Beruang Madu, Siamang dan ratusan jenis
burung.
3. Situs Prasasti Kubu Sutan
Situs berukuran 5 X 5 M ini terdapat di Kecamatan Rao tepatnya di Desa
Lubuk Layang. Berbeda dengan situs prasasti lainnya, situs ini sebagian
badannya terpendam di dalam tanah. Selain itu, situs ini juga berada
dalam posisi miring. Prasasti ini menceritakan tentang keberadaan dua
tokoh yaitu Jayawarman dan Jayendrawarman.
4. Candi Tanjung Medan
Komplek candi ini hanya berada 100 M dari Jalan Lintas Sumatera Lubuk
Sikaping-Medan. berbeda dengan komplek percandian lainnya, Candi Tanjung
Medan masih dikelilingi kawasan perkebunan kelapa sawit dan karet.
5. Benteng Van Amorogen
Dulunya digunakan Mayor Belanda Van Amorogen untuk mempertahankan diri
sekaligus mengatur strategi untuk menyerang pasukan Tuanku Imam Bonjol.
Bekas benteng ini berupa parit berbentuk tapal kuda.