Jakarta, (Antara) - Perilaku mengemudi ramah lingkungan (eco-driving) diklaim dapat menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 10-20 persen. "Hasil riset menunjukkan mengemudi yang berwawasan lingkungan dapat menghemat BBM," kata Asisten Deputi Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak Kementerian Lingkungan Hidup Novrizal Tahar di Jakarta, Rabu. Kementerian Lingkungan Hidup menyelenggarakan Eco Driving Workshop dan Rally di kawasan Senayan Jakarta pada 31 Mei 2014. Kali ini workshop eco-driving berupaya mendorong gerakan menggunakan bahan bakar rendah sulfur. Novrizal mengemukakan bahwa eco-driving juga mengurangi emisi dan pencemaran udara serta mengurangi biaya perawatan kendaraan. Saat ini di Indonesia hampir 97 persen menggunakan BBM bersubsidi yang tinggi kandungan sulfur sehingga mengasilkan emisi yang jauh lebih kotor dibandingkan BBM non subsidi. Data-data menunjukkan penurunan tren kualitas udara perkotaan nasional misalnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2012, terjadi penurunan kualitas udara secara nasional dari sebelumnya. Data tersebut juga menunjukkan kualitas parameter sulfur dioksida (SOx), nitrogen dioksida (NOx) dan partikulat (PM10) di kota-kota besar di Indonesia mengalami penurunan kualitas yang signifikan. (*/sun)
Berita Terkait
Timnas U-20 jalani tes psikologi untuk pahami kepribadian pemain
Selasa, 14 Januari 2025 5:15 Wib
PLN UID Sumbar: token listrik diskon 50% tidak akan hangus, pelanggan diharapkan bijak dalam pembelian
Senin, 13 Januari 2025 13:54 Wib
Klasemen Liga Spanyol: Rayo Vallecano tembus 10 besar
Sabtu, 11 Januari 2025 9:14 Wib
Menaker ingatkan perusahaan patuhi ketentuan kenaikan UMP 6,5 persen
Jumat, 10 Januari 2025 16:18 Wib
Akhir Desember 2024,stunting Padang Panjang turun 9,49 persen
Selasa, 7 Januari 2025 14:07 Wib
Jelang Piala Asia U-20, pelatih panggil 34 pemain untuk TC di Jakarta
Minggu, 5 Januari 2025 13:56 Wib
PLN Hadir di Tahun Baru, tagihan dan token listrik diskon cuma-cuma 50 persen
Jumat, 3 Januari 2025 14:18 Wib
Harga pangan, bawang merah Rp40.920/kg, gula konsumsi Rp17.960/kg
Jumat, 3 Januari 2025 11:22 Wib