GAW: Kualitas Udara Bukittinggi Bahayakan Kesehatan

id GAW: Kualitas Udara Bukittinggi Bahayakan Kesehatan

Bukittinggi, (Antara) - Kualitas udara di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dari dampak kabut asap yang semakin tebal menyelimuti kota itu, membahayakan kesehatan, kata Kepala Stasiun Global Atmospheric Watch (GAW) Edison Kurniawan di bukittinggi, Jumat. Kepala Stasiun Global Atmospheric Watch (GAW) atau Stasiun Pemantau Atmosfir Global di Bukik Koto Tabang, Kabupaten Agam, itu mengatakan bahwa konsentrasi masing-masing parameter sebesar 601 ug/m3 (PM10) dan sebesar 5.632 ug/m3 (CO). Ia mengatakan normalnya kosentrasi kabut asap itu mencapai 150 mikrogram perkubik. "Kabut asap yang menyelumuti wilayah Sumbar itu berasal dari Provinsi Riau," katanya. Dari hasil analisis data yang telah dikumpulkan terjadi peningkatan kosentrasi untuk partikel debu dan unsur karbondioksida, katanya. Kabut asap terpantau menyelimuti Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh dan Kabupaten 50 Kota. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Syofia Dasmauli menghimbau masyarakat menggunakan masker saat berada di luar ruangan agar terhindar dari dampak kabut asap itu. "Dampak kabut asap itu telah terjadi peningkatan penyakit infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA) sebesar 10 sampai 20 persen, berdasarkan laporan dari tujuh Puskesmas yang tersebar di 24 kelurahan pada tiga kecamatan yang ada di Bukittinggi," katanya. Ia menyarankan warga memperbanyak meminum air putih supaya pengaruh kabut asap di bagian tenggorokan tidak begitu berdampak terhadap kesehatan. Kabut asap dapat menyebabkan penyakit ISPA karena membawa partikel-partikel melalui udara sehingga menggangu saluran pernafasan saat terhirup. "Memakai masker setidaknya dapat meminimalisir penyakit ISPA dari dampak kabut asap," katanya. (*/sun)