Mentawai Kejar Target Swasembada Pangan

id Mentawai Kejar Target Swasembada Pangan

Mentawai Kejar Target Swasembada Pangan

Novriadi.SP, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Mentawai.

Tuapejat, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai terus meningkatkan upaya perluasan cetak sawah tanam padi dan peningkatan sarana produksi di tahun 2014 untuk mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2016. Kepala dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kepulauan Mentawai Novriadi di Tuapejat, menyebutkan target dan realisasi cetak sawah tanam padi serta peningkatan sarana produksi pada tahun 2013 telah menunjukan hasil yang menggembirakan. Dia menyebutkan dari target cetak sawah atau rehabilitasi sawah seluas 320 hektar dapat terealisasi dan dalam persiapan panen seluas 227 hektar atau 70,94 persen. "Pada tahun 2013, cetak sawah atau rehabilitasi sawah yang kami lakukan untuk enam lokasi," katanya. Lokasi itu berada di desa Sigapokna kita targetkan 30 hektar, dapat terealisasi 44 hektar, kemudian di Malancan dan Saibi, masing-masing 30 hektar targetnya, terealisasi juga 30 hektar. Lalu Desa Muntei dan Surenuk pasang target 100 hektar, namun terealisasi masing-masing 47 hektar untuk Muntei dan 41 hektar untuk Saurenu, sementara di Katurai justru mengalami over target, targetnya cuma 30 hektar, tetapi dapat terealisasi 35 hektar. "Saat ini semua lokasi itu dalam kondisi persiapan panen," katanya. Untuk mewujudkan realisasi cetak sawah dan tanam padi tahun 2013 itu, pihaknya juga telah meningkatkan sarana produksi diantaranya dengan memberikan bantuan benih padi unggul sebanyak 5.500 kg untuk luasan sawah sekitar 220 hektar kepada 30 kelompok tani, sementara luas tanaman padi swadaya masyakarat kurang lebih mencapai luas 690 hektar. Menurutnya, dengan adanya luas tanaman padi swadaya masyarakat seluas 690 hektar, ditambah luas tanaman padi 447 hektar yang telah difasilitasi pemerintah daerah, maka dapat diambil perkiraan produksi gabah kering panen dan beras dapat mencapai total 6.822 ton gabah kering panen atau sebanding dengan 3.411 ton beras. Ia menjelaskan, pihaknya memperkirakan untuk produksi gabah kering panen dan beras ini, dari fasilitas pemerintah ada 447 hektar jika dikalikan 3 ton per hektar dan dikali dua kali musim tanam maka akan menghasilkan 2.682 ton gabah kering panen sebanding dengan 1.341 ton beras. Sementara dari luas tanaman padi swadaya masyarakat ada 690 hektar dan kali 3 ton per hektar kemudian kali 2 musim tanam maka dapat menghasilkan 4.140 ton gabah kering panen dan itu sebanding dengan 2.070 ton beras. "Sehingga kalau dijumlahkan dalam perkiraan total produksi antara perkiraan produksi gabah kering panen dan beras dari fasilitas pemerintah dengan swadaya masyarakat bisa dihasilkan produksi sebesar 6.822 ton gabah kering panen atau sebanding dengan 3.411 ton beras," jelasnya. Lebih lanjut ia mengatakan perkiraan produksi gabah kering panen dan beras bila dikaitkan dengan jumlah konsumsi beras pertahun untuk penduduk Mentawai dengan jumlah 86.964 jiwa maka rata-rata jumlah konsumsi beras pertahun mencapai 5.935, 62 ton per tahun. Ia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan beras sebanyak 5.935,62 ton per tahun itu dibutuhkan lahan sawah kurang lebih 1.978, 54 hektar, sementara luas sawah sampai dengan tahun 2013 hanya seluas kurang lebih 1.137 hektar, sehingga masih dibutuhkan areal sawah baru ataupun rehab sawah lebih kurang seluas 841,54 hektar. "Kami masih perlu melakukan ekstensifikasi atau perluasan areal sawah kurang lebih seluas 841,54 hektar lagi, kemudian juga intensifikasi atau peningkatan produktifitas lahan melalui penggunaan benih unggul, penyediaan pupuk, pengendalian hama, penyediaan jaringan irigasi, penggunaan alat dan mesin pertanian, penyuluhan dan penguatan kelompok tani," katanya. Kegiatan cetak sawah dan tanam padi serta peningkatan sarana produksi, katanya, akan terus dipacu melalui kegiatan pada dinas yang dipimpinnya, dan pada tahun anggaran 2014 akan kembali dimulai cetak dan rehab sawah baru seluas 250 hektar di 10 lokasi. Ia menyebutkan, tahun ini pihaknya mulai mencetak dan rehabilitasi sawah di 10 lokasi yang berada di kawasan kecamatan Siberut utara di desa Malancan dengan target 30 hektar, kemudian Siberut Selatan di desa Madobag dan Rogdok seluas 30 dan 40 hektar. Kecamatan Sikakap cetak sawah masing-masing 30 hektar untuk tiga desa yaitu di Matoininit dan Silaoinan Taikako, kemudian di kecamatan Sipora Utara, kita juga targetkan cetak sawah masing-masing 30 hektar dengan lokasi di desa Beriulou dan Bosua. Sementara untuk program peningkatan sarana produksi, kata Novriadi, pihaknya pada tahun anggaran 2014 akan memberikan bantuan benih dan saprodi, terdiri dari benih padi sebanyak 7.000 kg, pestisida 2.280 liter dan alat pertanian kecil sebanyak 1.385 unit yang akan diberikan diberikan kepada 14 kelompok tani. Selain bantuan benih padi dan saprodi, pihaknya juga akan mempersiapkan mesin-mesin pertanian seperti mesin penggilingan padi sebanyak 15 unit, power tresher 10 unit, traktor tangan empat unit dan 15 unit mesin potong rumput. Seluruh mesin-mesin pertanian itu, katanya nanti juga akan diserahkan kepada para kelompok tani untuk menunjang produktifitas peningkatan pertanian. Ia menambahkan, untuk desa Malancan di Siberut Utara, yang telah melakukan panen perdana pada bulan Februari lalu, dalam waktu dekat juga akan diberikan bantuan khusus untuk peningkatan cetak sawah seluas 30 hektar di dusun Srilanggai itu. Pemberian bantuan itu, katanya, antara lain berupa pemberian benih padi sebanyak 750 kg, pestisida 240 liter, alat pertanian kecil sebanyak 150 unit dan satu unit mesin penggilingan padi. (*/dio/jno)