Solok, Sumbar (ANTARA) Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan meminta pemerintah dan masyarakat di daerah untuk tidak lagi mengeksploitasi hutan untuk kepentingan jangka pendek, yang dapat merusak fungsi dan kegunaan hutan sebagai sumber daya alam.
"Eksploitasi hutan untuk kepentingan jangka pendek seperti penebangan hutan dan pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan lebih besar mudaratnya ketimbang manfaat yang didapatkan," kata dia di sela-sela saat penanaman pohon pada program "Singkarak Go Green" di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (25/11).
Dikatakan, penebangan hutan dan pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan memang dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk jangka pendek, namun tidak untuk jangka menengah dan jangka panjang.
"Apalagi biaya yang dibutuhkan untuk rehabilitasi hutan dan lahan ini mencapai 200 kali lipat dari hasil yang diperoleh dari eksploitasi hutan ini," katanya.
Jadi jangan eksploitasi hutan untuk jangka pendek seperti penambangan, merubah hutan, bukit dan pegunungan menjadi usaha perkebunan dan pertanian, katanya.
Menurut dia manusia dapat memanfaatkan potensi hutan itu tanpa merusak eksosistem, keberadaan dan fungsi hutan.
"Pemanfaatan hutan tidak harus melalui eksploitasi hutan, namun kita dapat mengambil manfaat dari keberadaannya, seperti memanfaatkan getah pinus tanpa merambah pinus atau menanam meranti dan tanaman kemiri. Kita juga dapat mengolah hasil hutan untuk kerajinan kreatif, yang dapat menjadi oleh-oleh khas daerah," katanya.
Menurut Zulkifli Hasan, dia mendukung program "Go Green Singkarak" yang digagas Korem 032/Wirabraja, yang melakukan penanaman pohon di sekitar kawasan Danau Singkarak.
Program "Go Green Singkarak" sendiri kegiatan penanaman pohon disekitar Danau Singkarak, yang pelaksanaannya dibagi dalam beberapa tahap.
Tahap itu adalah Tahap I Tahun 2012 ditanam seluas 6.110 Ha dengan jumlah pohon 611.000 batang, Tahap II Tahun 2013 ditanam seluas 6.110 Ha dengan jumlah pohon 611.000 batang pohon dan tahap III Tahun 2014 ditanam seluas 6.110 Ha dengan jumlah pohon 611.000 batang pohon.
Ikut mendampingi Menhut saat itu Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asli Khaidir, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Israr Jalinus, Bupati Solok, Syamsu Rahim, Wakil Walikota Solok, Zul Elfian, Unsur Muspida Kabupaten Solok dan lainnya. (*/aur/wij)
Berita Terkait
Polisi pastikan Rio Reifan tidak direhabilitasi
Jumat, 3 Mei 2024 16:00 Wib
Tottemham tidak yakin bisa lolos ke Liga Champions
Jumat, 3 Mei 2024 9:01 Wib
Delapan partai politik tidak dapat kursi di DPRD Agam
Kamis, 2 Mei 2024 22:35 Wib
Pakar Lingkungan UNP Sebut Air yang di Atas Baku Mutu Tidak Dapat Lagi Dikonsumsi
Kamis, 2 Mei 2024 19:57 Wib
Pemkab Agam minta OPD proaktif pungut retribusi PAD
Kamis, 2 Mei 2024 14:30 Wib
STY minta AFC terapkan sikap saling menghormatidi Piala Asia U-23
Rabu, 1 Mei 2024 19:34 Wib
BNI Berbagi, salurkan bantuan pangan ke masyarakat terdampak erupsi Gunung Marapi
Rabu, 1 Mei 2024 19:20 Wib
Gubernur: Gerakan Tabungan Pajak mudahkan masyarakat bayar kewajiban
Selasa, 30 April 2024 20:03 Wib