Bapanas salurkan 40,2 ton beras bagi korban bencana hidrometeorologi di Agam

id Bapanas,bencana hidrometeorologi,Agam, Pemkab Agam

Bapanas salurkan 40,2 ton beras bagi korban bencana hidrometeorologi di Agam

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam sedang meninjau pendistribusian beras ke Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya. Dok ANTARA/HO/Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam

Lubuk Basung (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan sebanyak 40,2 ton beras secara bertahap bagi korban dan warga terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Rosva Deswira di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan bantuan 40,2 ton itu disalurkan dua tahap. Pada tahap satu sebanyak 22 ton dan tahap dua 22,2 ton.

"Ke 22 ton beras ini kita salurkan di Nagari atau Desa Sungai Batang dan Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya," katanya.

Ia menambahkan untuk bantuan tahap dua belum diambil, karena surat persetujuan baru keluar.

Rencana bantu 22,2 ton tersebut bakal di saluran bagi warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Palembayan dan Tanjung Raya.

"Apabila kebutuhan beras kita kurang, maka kita bakal mengajukan kembali sesuai kebutuhan beras ke Bapanas," katanya.

Dengan bantuan ini, tambahnya Agam tidak kurang kebutuhan beras lagi, kecuali dilakukan inventarisir masyarakat terdampak, artinya mereka tidak terkena bencana, namun dengan jalan putus wilayah mereka terisolasi.

Sebelumnya cadangan pangan daerah telah disalurkan saat awal kejadian bencana melanda daerah itu sekitar satu ton, dua ton dan empat ton beras.

Cadangan pangan tersebut telah disalurkan 13 ton ke warga terdampak banjir, banjir bandang dan tanah longsor di Tanjung Mutiara, Ampek Nagari dan Palembayan, Malalak dan lainnya

Sementara cadangan pangan daerah Pemkab Agam hanya 20 ton di Perum Bulog.

"Saat ini tersisa beras kita di Perum Bulog hanya tujuh ton," katanya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.