Lubukbasung (ANTARA) - Sekitar Rp13,9 miliar kerugian bencana alam berupa tanah longsor, banjir bandang, banjir, pohon tumbang dan angin kencang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat selama sepekan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam Roza Syafdefianti di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan kerugian Rp13,9 miliar itu dari kerusakan bangunan berupa rumah kondisi rusak berat 49 unit, rusak sedang 28 unit dan rusak ringan 468 unit.
"Rumah rusak tersebut tersebar di beberapa kecamatan dampak angin kencang, pohon tumbang, banjir, banjir bandang dan tanah longsor," katanya.
Ia mengatakan fasilitas pendidikan yang terdapat 55 unit dengan kerugian Rp705 juta dan irigasi yang rusak 11 unit.
Lalu lahan pertanian yang terdampak sekitar 555,76 hektare dengan kerugian Rp5,4 miliar dan ternak lima ekor dengan kerugian Rp50,5 juta.
Selain itu, lahan perikanan yang terdampak banjir bandang di Paninjauan, Kecamatan Tanjung Raya sekitar 12,5 hektare dengan kerugian Rp245 juta, benih ikan mati 4.625.000 ekor dengan kerugian Rp465,5 juta dan induk ikan mati 7.650 ekor dengan kerugian Rp191,3 juta.
Lahan perikanan terdampak banjir bandang di Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya mengakibatkan kolam tertimbun 2,5 hektare dengan kerugian Rp50 juat dan benih ikan mati 860 ribu ekor dengan kerugian Rp86 juta.
Di Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya berupa pembalikan air Danau Maninjau ke permukaan mengakibatkan delapan ton ikan mati dengan kerugian Rp184 juta.
Pasia Panen, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara mengakibatkan 40 unit alat tangkap hanyut dengan kerugian Rp150 juta, mesin tempel 15 PK hanyut dua unit dan perahu hanyut satu unit.
Di Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek mengakibatkan ikan lele sekitar dua ton hanyut akibat luapan Sungai Batang Agam dengan kerugian Rp50 juta.
"Ini data yang dihimpun beberapa organisasi perangkat daerah," katanya.
