Dinkes Sawahlunto gandeng SPH edukasi pelajar hadapi risiko gangguan mental

id Dinkes Sawahlunto,Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra,Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat

Dinkes Sawahlunto gandeng SPH edukasi pelajar hadapi risiko gangguan mental

Suasana bimbingan dokter spesialis Kejiwaan Semen Padang Hospital (SPH) untuk pelajar SMP di Sawahlunto. (Antarasumbar/HO-dokumentasi SPH)

Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat memperkuat langkah mitigasi kesehatan jiwa pelajar dengan menggandeng Semen Padang Hospital (SPH) untuk memberikan edukasi medis mengenai mental health kepada siswa SMP.

Kepala Dinkesdalduk-KB Sawahlunto Ranu Vera Mardianti di Sawahlunto, Selasa, mengatakan kerja sama ini dirancang untuk membantu pelajar mengenali gejala gangguan kesehatan mental dan memahami cara mengatasinya secara mandiri maupun kolektif.

Ia menyebut program edukasi yang dikemas dalam Learn and Share bersama dokter spesialis kejiwaan SPH, Dr. Amel Yanis, Sp.KJ(K) yang dilaksanakan dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat kota itu, menjadi tindak lanjut atas temuan CKG yang menunjukkan persentase remaja Sawahlunto berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental cukup memerlukan perhatian khusus.

“Materi dari dokter SPH sangat penting agar anak-anak kita mampu mengenali gejala stres, kecemasan, maupun tekanan sosial yang bisa mengganggu aktivitas belajar. Dengan pemahaman yang benar, mereka lebih siap melindungi diri dan mendukung temannya,” katanya.

Ia menambahkan kegiatan ini merupakan bagian dari arahan Wali Kota Sawahlunto yang meminta Dinas Kesehatan menyusun kajian, rekomendasi, serta program yang relevan dalam membentengi pelajar dari risiko mental-health.

Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menegaskan edukasi kesehatan jiwa menjadi langkah konkret Pemko dalam menyikapi dinamika psikologis pelajar yang kini semakin kompleks akibat tekanan akademik, sosial, hingga paparan digital.

“Ini langkah nyata dalam menjaga mental-health pelajar kita. Ke depan akan dievaluasi apakah para siswa menerapkan ilmu yang diberikan. Kalau hasilnya bagus, program ini kita optimalkan dan perluas jangkauannya,” kata Riyanda.

Wali Kota menilai pendekatan edukasi medis yang diberikan SPH melengkapi langkah-langkah lain seperti konselor teman sebaya, penguatan peran guru BK, dan integrasi layanan puskesmas dalam pemetaan awal risiko gangguan mental pelajar.

Dengan kolaborasi ini, Pemko berharap tercipta lingkungan belajar yang lebih aman, suportif, dan mampu menjadi ruang tumbuh sehat bagi remaja Sawahlunto di tengah meningkatnya isu kesehatan mental nasional.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.