Polres Pasaman Barat tingkatkan edukasi cegah kekerasan perempuan dan anak

id Polres Pasaman Barat ,edukasi cegah kekerasan perempuan dan anak,Pasaman Barat, Sumatera Barat

Polres Pasaman Barat tingkatkan edukasi cegah kekerasan perempuan dan anak

Pelaku yang diduga melakukan pencabulan inisial MI (29) saat diamankan oleh Polres Pasaman Barat beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Humas Polres Pasaman Barat. (Upaya cegah kekerasan perempuan dan anak)

Simpang Empat (ANTARA) - Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatera Barat meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak ke sekolah menyikapi tingginya kasus di daerah itu.

"Sosialisasi telah kita mulai di beberapa sekolah dan nagari (desa). Direncanakan kita akan membuat kerja sama dengan Dinas Pendidikan sehingga edukasi dan sosialisasi dapat dilakukan dengan maksimal," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Pasaman Barat Iptu Habib Fuad Alhafsi didampingi Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Ipda Admi Pandowita di Simpang Empat, Jumat.

Dia mengatakan telah menangani laporan kekerasan terhadap anak dan perempuan sejak Januari sampai awal November 2025 sebanyak 93 laporan.

"Dengan tingginya kasus itu maka edukasi dan sosialisasi akan terus kita tingkatkan kedepannya," ujarnya.

Pihaknya juga telah melakukan penyuluhan pencegahan kekerasan anak melalui media elektronik dan media sosial.

Menurutnya edukasi dan sosialisasi terhadap anak dan perempuan harus digencarkan untuk meningkatkan pengetahuan anak dan perempuan

Selain itu juga orang tua juga harus bisa memberikan pemahaman kepada anak-anaknya sejak dini.

Selain itu, Unit PPA Polres Pasaman Barat juga memberikan imbauan kepada pihak sekolah jika ada anak yang mengalami kekerasan agar diberikan pendampingan untuk pemulihan jiwa si anak.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) PPA Pasaman Barat Helfi Yerita membenarkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi dan masuk nomor dua di Sumatera Barat.

"Di UPTD PPA Pasaman Barat kita menangani 94 kasus. Nomor dua di Sumbar," katanya.

Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Unit PPA Polres Pasaman Barat dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak terutama melakukan edukasi dan pendampingan.

Menurutnya dari beberapa kasus terakhir kebanyakan penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah sumber daya manusia yang rendah di keluarga dan pengaruh gadget.

"Edukasi dan sosialisasi harus kita tingkatkan dalam upaya melindungi anak dan perempuan," ajaknya.

Seperti diketahui kasus terakhir kekerasan perempuan dan anak berupa pencabulan terjadi di Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman oleh seorang karyawan bank terhadap anak di bawah umur pada Kamis (6/11).

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.