Makassar (ANTARA) - Tim SAR Gabungan bersama warga pulau akhirnya menemukan jasad Andini (4), balita perempuan yang terjatuh dari Kapal Jolloro (sampan kecil) sejak dua hari lalu di Perairan Pulau Laiya, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
"Alhamdulillah, kami menerima informasi bahwa korban terlihat di perairan pulau sekitar, satu kilometer atau satu mil dari lokasi kejadian," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Makassar Andi Sultan, Rabu.
Melalui keterangan videonya, Sultan menyampaikan pencarian korban dalam Operasi SAR tersebut dibagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit) dibantu nelayan yang bermukim di pulau sekitar.
Alhasil, korban yang sebelumnya dinyatakan hilang usai terjatuh dari perahu Jolloro pada Senin, 27 Oktober 2025 akhirnya ditemukan pada Rabu, 29 Oktober 2025, namun dalam kondisi meninggal dunia.
"Tim langsung bergerak dan dibantu masyarakat, dan korban dievakuasi ke rumah duka," ucap Andi Sultan.
Dengan ditemukannya korban, tim Basarnas Makassar menutup operasi SAR. Seluruh unsur Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi tersebut telah kembali ke satuan masing-masing.
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau dan menyarankan kepada masyarakat terutama nelayan untuk tetap waspada saat melaksanakan aktivitas di laut, mengingat kondisi cuaca saat ini tidak menentu.
Dari video yang diterima, terlihat ketika jenazah balita perempuan ini tiba di rumah duka langsung disambut haru. Jasad korban langsung disemayamkan di rumahnya untuk persiapan pemakaman.
Sebelumnya, korban bersama orang tuanya bertolak dari Pulau Bangko-bangko menggunakan kapal Jolloro menuju Pulau Karanrang, Perairan Pulau Laiya, Pangkep.
Namun, dalam perjalanan di tengah laut, ibunya yang tertidur tidak sadar korban sudah terjatuh di laut. Kejadian itu pada Senin, (27/9) sekira pukul 15:00 WITA. Tidak ada saksi yang melihat korban jatuh di laut.
Orang tua korban baru tersadar anak mereka hilang setelah terbangun dari tidur sesaat kapal berada di antara Pulau Kulambing dengan Pulau Laiya. Atas peristiwa itu, pihak keluarga melaporkan ke pihak Basarnas untuk pencarian. Proses pencarian selama tiga hari dan akhirnya korban ditemukan.
