Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memperkuat karakter dan pola pikir adaptif serta responsif para finalis Uda Uni Duta Wisata 2025 melalui kegiatan pembekalan edukatif yang menghadirkan sejumlah pemateri berkompeten lintas bidang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menyiapkan generasi muda agar tidak hanya berperan sebagai ikon wisata, tetapi juga mampu menjadi komunikator publik yang memahami nilai budaya, berpikir kritis, dan tanggap terhadap kemajuan digital.
Ketua Ikatan Uda Uni Kota Sawahlunto Yudha Pradhana, di Sawahlunto, Rabu mengatakan pembekalan Uda Uni tahun ini dikemas sebagai ruang edukasi karakter dan kepemimpinan, sekaligus upaya menanamkan kesadaran literasi budaya dan digital bagi peserta.
"Kita ingin Uda Uni tidak sekadar tampil percaya diri, tapi menjadi duta yang cerdas dan responsif. Mereka harus mampu menarasikan potensi wisata Sawahlunto melalui komunikasi yang berkarakter dan relevan dengan generasi muda saat ini,” kata dia.
Sebanyak enam pemateri lintas bidang dihadirkan untuk memperkaya wawasan peserta melalui berbagai tema pembekalan.
Pertama, Adri Yusman menyampaikan materi Kepariwisataan dan Kebudayaan dengan penekanan pada pemahaman sejarah kota tambang, filosofi warisan budaya, dan potensi ekonomi kreatif berbasis pariwisata heritage.
Kedua, Deni Pratama Koto, praktisi pengembangan sumber daya manusia, memberikan materi Etika Kepribadian dan Public Speaking yang menekankan kemampuan berbicara persuasif, citra diri, serta integritas personal dalam merepresentasikan Sawahlunto.
Ketiga, Dr. (Cand) Gusnelly Nurwansyah, akademisi dan pejabat pemerintah, memaparkan materi Pengetahuan Umum dan Kepemimpinan Sosial untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis, literasi kebangsaan, dan kepekaan sosial.
Keempat, Dara Fadhillah dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Sawahlunto mengisi sesi Talkshow Pencegahan Narkoba untuk menanamkan kesadaran hidup sehat, literasi narkotika, dan peran pemuda dalam pencegahan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Kelima, Ketua LKAAM Sawahlunto Dahler Djamaris Datuak Panghulu Sati menyampaikan materi Agama dan Adat Istiadat yang mengajarkan keseimbangan nilai spiritual dan etika sosial dalam membentuk karakter duta wisata yang santun dan berakhlak.
Terakhir, Tya Hermoza, pelaku industri kreatif dan pemilik Kayana Art, memberikan materi Entrepreneurship dan Digital Marketing dengan membekali peserta kemampuan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi dan peluang usaha pariwisata berbasis konten digital.
“Kekuatan Uda Uni ada pada kemampuannya bercerita. Budaya lokal bisa dikenal luas bila dikemas dengan jujur, estetik, dan menyentuh emosi audiens digital,” kata Tya.
Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, menilai kegiatan pembekalan ini tidak hanya menjadi ajang persiapan kompetisi, tetapi juga wadah membentuk generasi muda yang berkarakter dan memiliki tanggung jawab sosial terhadap kota mereka.
“Uda Uni adalah wajah muda Sawahlunto. Kita ingin mereka menjadi generasi yang adaptif terhadap perubahan, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dan bangga dengan identitas budaya daerah,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kota akan terus mendukung dan memfasilitasi duta muda tersebut melalui kolaborasi lintas sektor agar karya dan gagasan mereka dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan pariwisata, promosi UMKM, serta kampanye digital daerah.
Langkah pembinaan dan pembekalan ini juga sejalan dengan arah kebijakan nasional yang menekankan penguatan peran generasi muda dalam ekonomi kreatif berbasis budaya dan digitalisasi pariwisata.
Dengan pola pembekalan yang menyeimbangkan nilai edukasi, budaya, dan teknologi, Uda Uni Sawahlunto 2025 menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah daerah menyiapkan duta wisata bukan hanya untuk tampil, tetapi untuk berpikir, beraksi, dan berkontribusi bagi masyarakat.
