Sudah 54 SD di Sawahlunto Terima Interactive Flat Panel dari Kemendikbudristek

id 54 SD di Sawahlunto Terima Interactive Flat Panel,Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra,Sawahlunto, Sumatera Barat

Sudah 54 SD di Sawahlunto Terima Interactive Flat Panel dari Kemendikbudristek

Serah terima unit IFP bantuan program Presiden Prabowo Subianto di SD Negeri 27 Talago Gunuang Sawahlunto, di kota itu sebanyak 54 SD sudah terima bantuannya. (Antarasumbar/HO-dokumentasi sekolah)

Sawahlunto (ANTARA) - Sebanyak 67 Sekolah Dasar (SD) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menerima bantuan Interactive Flat Panel (IFP) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program prioritas Presiden Prabowo Subianto guna memperkuat transformasi digital pembelajaran di sekolah dasar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Asril, di Sawahlunto, Rabu, menyebut hingga awal Oktober sebanyak 54 SD telah menerima unit IFP dan mulai memanfaatkannya dalam proses belajar mengajar.

“Dinas terus memantau dan mendampingi sekolah penerima agar pemanfaatan IFP optimal dan sesuai tujuan program,” katanya.

Salah satu sekolah penerima, SD Negeri 27 Talago Gunuang Kecamatan Barangin, telah menggunakan IFP sejak minggu lalu. Kepala sekolah tersebut, Endi Fauzi mengatakan perangkat tersebut membuat suasana belajar lebih menarik bagi siswa.

“Guru kami kemudian dilatih oleh tim penyalur untuk mengoperasikan IFP. Alat ini digunakan bergantian antar kelas, terutama untuk menampilkan materi yang lebih visual dan interaktif. Anak-anak sangat antusias,” katanya.

Ia menambahkan, meski masih terdapat kendala jaringan internet yang belum stabil, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan baik dengan dukungan materi offline. Sekolah tersebut memiliki 54 murid aktif yang menggunakan IFP secara bergantian di setiap kelas.

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo dan Kemendikbudristek atas dukungan dalam memperkuat mutu pendidikan di daerah.

“Bantuan IFP ini sangat bermanfaat bagi optimalisasi pembelajaran di SD. Anak-anak sekarang lebih tertarik dengan penyampaian berbasis visual. Kita arahkan dinas terkait untuk mendampingi agar perangkat ini terawat dan berumur panjang,” ujarnya.

Menurut dia, pemanfaatan teknologi pendidikan seperti IFP merupakan bagian dari visi Sawahlunto Maju yang menekankan pembelajaran adaptif, kreatif, dan responsif terhadap perkembangan zaman.

“Sekolah harus menjadi ruang yang inspiratif. Dengan IFP, proses belajar bisa lebih interaktif, menyenangkan, dan mendorong anak berpikir visual serta kolaboratif,” katanya.

Program distribusi Interactive Flat Panel merupakan bagian dari strategi nasional transformasi digital pendidikan yang dijalankan Kemendikbudristek untuk memperluas akses pembelajaran berbasis teknologi hingga ke daerah-daerah dengan keterbatasan infrastruktur.

Kementerian juga mendorong pemanfaatan akun Belajar.id sebagai ekosistem pembelajaran digital bagi guru dan siswa. Menurut siaran resmi Kemendikbud, digitalisasi pendidikan tidak menggantikan interaksi tatap muka, melainkan memperkaya metode belajar agar lebih fleksibel dan kontekstual di berbagai situasi.

Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam visi Astacita, yang menekankan pemerataan pendidikan berbasis teknologi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan komitmen daerah, Sawahlunto diharapkan menjadi contoh kota kecil yang sukses mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan dasar secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.