Investor Korsel Gandeng KKP Kembangkan Sidat

id Investor Korsel Gandeng KKP Kembangkan Sidat

Pelabuhanratu, (Antara) - Investor Korea Selatan gandeng Kementerian Perikanan dan Kelautan mengembangkan budidaya ikan sidat yang saat ini makin diminati pasar internasional. "Kita sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman, tinggal menunggu izin beroperasi perusahaan swasta itu di Indonesian," kata Kepala Balai Besar Pengembangan Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sarifin kepada wartawan di Pelabuhanratu, Jawa Barat, Sabtu. Hal tersebut disampaikan kepada wartawan yang mengikuti Press Tour II 2013 yang diadakan oleh Pusdatin KKP mengunjungi lokasi sejumlah pembudidayaan ikan di wilayah itu. Dia mengatakan, ikan sidat selama ini memang sangat digemari oleh masyarakat di Korsel, China dan Jepang, sementara ketiga negara itu sampai kini belum bisa menghasilkan sendiri sehingga harus beli dari Indonesia. Ikan sidat yang diinginkan masyarakat di negara tersebut adalah yang berasal dari Indonesia. "Nilai investasi perusahaan Korsel yang akan ditanam Rp5 miliar," katanya. KKP, katanya, menyambut baik rencana perusahaan Korsel itu karena akan ada alih teknologi kepada tenaga ahli perikanan Indonesia. Diakuinya, Indonesia sampai saat ini masih belum mampu membudidayakan sidat, yang akhirnya belum mampu juga meningkatkan produksi ikan itu. Meningkatnya permintaan di luar negeri sementara produksi yg masih sedikit, menjadikan membuat larangan ekspor untuk sidat yang ukurannya kurang dari 150 gram. Akibat adanya larangan itu menjadikan banyak ekspor sidat dilakukan ilegal, baik melalui pelabuhan udara maupun laut. "Larangan ekspor sidat itu dimaksudkan untuk melindungi sidat agar tak punah," katanya. (*/sun)