Padang Aro (ANTARA) - Yayasan Uma Nusantara bersama donatur, pemilik home stay dan masyarakat adat melakukan parade baju adat Minangkabau di kawasan seribu rumah gadang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Sabtu.
"Menjelang 17 Agustus kami setiap tahun kami selalu perjalanan cinta tanah air dengan kegiatan meresmikan rumah adat dan 2025 kami memilih Solok Selatan karena ada rumah gadang bantuan Tirto Utomo yang sudah jadi dan belum diresmikan," kata Pembina Yayasan Uma Nusantara Yori Antar, di Padang Aro.
Harapannya rumah gadang yang sudah diresmikan ini tidak hanya sekedar rumah tinggal tetapi menambah banyak nilai salah satunya tradisi dan budaya dan rumah gadang itu nantinya bisa menjadi home stay.
Suasana Home stay tidak dapat dari hotel bintang lima sekaligus karena pada home stay Antara tamu dengan yang punya rumah berinteraksi.
"Yang punya rumah menyediakan kuliner cerita sehingga Antara penyedia home stay dengan pengunjung berbagi rasa," ujarnya.
Yori Antar menekankan, kunjungan ini lebih dari sekadar perjalanan wisata. “SRG adalah museum hidup yang tetap berdenyut dengan kehidupan masyarakat adat.
Keunikan SRG memang tak terbantahkan, deretan rumah gadang yang megah berpadu dengan suasana pedesaan yang asri.
Malam hari menawarkan ketenangan sempurna untuk beristirahat atau menikmati gemerlap bintang, sementara sore hari menjadi waktu terbaik untuk mengabadikan keindahan rumah gadang dalam foto.
Kunjungan dari Yayasan Uma Nusantara beserta rombongan kali ini sekaligus menegaskan posisi Saribu Rumah Gadang sebagai destinasi unggulan Sumatera Barat dan wajah budaya Minangkabau yang layak dikenal dunia.
Rombongan wisatawan menikmati pengalaman tinggal di tengah deretan rumah gadang berusia ratusan tahun.
Sejak Jumat 15 Agustus 2025, rombongan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau sebelum melanjutkan perjalanan darat ke Solok Selatan.
Tak hanya menikmati keindahan arsitektur rumah gadang, rombongan juga berkesempatan menjelajahi seni kriya tradisional.
