Padang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Muhidi mengatakan pemecahan rekor MURI pada agenda memasak satu ton rendang dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Bhayangkara semakin menegaskan eksistensi kuliner khas Minangkabau itu ke kancah internasional.
"Upaya ini bukan hanya memperkuat citra kuliner legendaris Minangkabau, namun diharapkan juga berdampak positif terhadap pemberdayaan pelaku UMKM dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat," kata Ketua DPRD Sumbar Muhidi di Padang, Senin.
Kepolisian Daerah Sumatera Barat menggelar kegiatan memasak 1.000 kilogram rendang dalam rangka HUT Ke-79 Bhayangkara, sekaligus mencatat rekor MURI dengan rekor pembuat rendang terbanyak oleh Bhayangkari Polri yang berjumlah 1.000 orang.
Eks anggota DPRD Kota Padang itu mengatakan pencapaian tersebut tidak hanya tentang rekor. Namun, lebih dari hal ini sekaligus menekankan pentingnya pengembangan rendang sebagai ikon kuliner Minangkabau yang sudah terkenal di banyak negara.
Eksistensi rendang telah dikenal luas di pasar lokal, nasional bahkan dunia internasional. Pada 2011 dan 2017 makanan berbahan utama daging sapi itu dinobatkan sebagai kuliner terlezat dunia.
Tidak hanya itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia juga telah menetapkan makanan asli dari Minangkabau itu sebagai warisan budaya tak benda.
"Rendang harus terus didorong sebagai produk unggulan UMKM agar menjadi bagian dari penggerak ekonomi masyarakat," kata dia.
Di tempat terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Sumbar Irjen Polisi Gatot Tri Suryanta mengatakan kegiatan memasak satu ton rendang bukan sebatas mengenalkan kuliner asli Minangkabau, namun juga sebagai identitas budaya yang membanggakan di ranah Minanangkabau.
Selain itu, kegiatan memasak rendang (marandang) juga menjadi perekat hubungan antara polisi, istri polisi (Bhayangkari), dan masyarakat.*