Padang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama mengatakan gizi optimal merupakan kunci sumber daya manusia (SDM) unggul, menuju Indonesia emas tahun 2045.
“Masalah gizi hingga saat ini, masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia,” kata Ade Rezki Pratama dalam keterangan tertulis di Padang, Jumat.
Ia mengatakan saat ini Indonesia menghadapi beban ganda gizi, mulai dari stunting, kekurangan zat gizi mikro, hingga meningkatnya prevalensi obesitas.
Untuk itu, hadirnya Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan langkah strategis, untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, memperkuat intervensi berbasis bukti, serta memastikan kebijakan dan program gizi dapat dijalankan secara lebih efektif, dan berkelanjutan.
“Terwujudnya individu berkualitas menuju Indonesia Emas 2045, adalah tujuan dari dibentuknya program MBG,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan visi ini menekankan bahwa SDM yang berkualitas adalah fondasi dari kemajuan bangsa, tidak hanya diukur dari kemampuan intelektual dan keterampilan, tetapi juga dari kesehatan fisik dan mental yang optimal, yang semuanya dipengaruhi oleh pola makan dan status gizi.
“Pemenuhan gizi yang baik menjadi inti dari visi ini, karena gizi yang optimal sejak dini memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar, berprestasi, dan berkontribusi pada masyarakat,” jelasnya.
Agar manfaat MBG bisa diketahui dan dipahami masyarakat di Sumatra Barat, sosialisasi MBG terus dilakukan dengan menyasar masyarakat yang ada di Kota Payakumbuh.
Sosialisasi digelar pada Rabu, 18 Juni lalu di Gedung Diklat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Ibuh Payakumbuh. Selain Ade Rezki Pratama, sosialisasi juga menghadirkan Tenaga Ahli Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Dedi Suprijadi, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Erdison.
Badan Gizi Nasional memiliki peran penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, khususnya dalam mendukung program MBG dan target penurunan stunting.
“BGN bertindak sebagai koordinator program MBG, dan berperan dalam memastikan pemenuhan gizi masyarakat melalui berbagai intervensi,” kata Tenaga Ahli Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Dedi Suprijadi.
Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani 2000 sampai 3000 anak sekolah di 10 hingga 18 sekolah.
“Satuan Pelayanan akan bermitra dengan vendor, untuk wilayah khusus seperti tidak kompak, terpencil, atau sulit dijangkau.
Ia berharap edukasi yang menyeluruh dapat membantu masyarakat mengetahui, bahwa MBG bukan sekadar pembagian makanan, tetapi merupakan upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi anak, mendukung proses belajar, serta menurunkan angka stunting dan malnutrisi.
“Dengan informasi yang jelas, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan program, memastikan kualitas makanan yang diberikan, serta menanamkan nilai-nilai pentingnya pola makan sehat dalam keluarga,” ujarnya.
Menurut Dedi, dukungan dan partisipasi masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan, dan keberlanjutan program MBG. Bagi masyarakat yang berminat menjadi mitra kerja, dapat langsung mendaftar melalui portal resmi BGN www.mitra.bgn.go.id, tanpa ada pungutan biaya apapun.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Erdison memberikan dukungan penuh terhadap BGN dalam melakukan peningkatan edukasi gizi bagi masyarakat di Sumatra Barat.
“Dinas Kesehatan memiliki peran sentral dalam menjamin kualitas, keamanan, dan mutu produk makanan yang beredar di masyarakat,“ katanya.
Ia menjelaskan gizi berkualitas adalah pola makan sehari-hari, yang mengandung semua jenis zat gizi dalam jumlah yang sesuai, dengan kebutuhan tubuh yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam jumlah yang cukup.
“Generasi sehat berkualitas adalah generasi yang tidak hanya memiliki kesehatan fisik yang baik, tetapi juga memiliki kemampuan intelektual, sosial, dan emosional yang optimal. Mereka juga memiliki nilai-nilai moral dan karakter yang kuat, serta mampu berkontribusi positif pada masyarakat,” sebutnya.