Malang, (Antara) - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan madrasah bukan hanya sebagai pelengkap dari sistem pedidikan nasional, melainkan menjadi bagian penting dari sistem pendidikan di Tanah Air. "Ke depan, madrasah jangan dianggap remeh, bahkan hanya dianggap sebagai pelengkap dari sistem pendidikan nasional (sisdiknas) kita saja, tetapi sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam dunia pendidikan kita," tegas Suryadharma Ali di Malang, Selasa (5/11) malam. Hal itu ditegaskan Menteri Agama (Menag) dalam acara pembukaan Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) dan Kompet isi Sains Madrasah (KSM) di Stadion Gajayana Kota Malang. Lebih lanjut Menag mengatakan bahwa saat ini madrasah tidak hanya bisa mencetak siswa-siswa yang pandai berdoa saja, tetapi juga mampu mencetak ilmuwan. Bahkan, sekarang terus dikembangkan dan diasah terus kemampuannya lewat ajang KSM yang diagendakan setiap tahun. Ia berharap dengan adanya KSM dan Aksioma yang menjadi agenda tahunan itu, madrasah tidak hanya mengenal hal-hal yang bersentuhan dengan agama, tetapi juga ilmuwan. Dan, ajang Aksioma ini diharapkan madrasah juga menjadi lumbung atlet nasional yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Menag juga berharap perhelatan KSM dan Aksioma tersebut menjadi wadah bagi siswa madrasah untuk menuangkan kreativitas yang berorientasi pada keseimbangan iman, ilmu dan amal. "Melalui KSM dan AKsioma ini, kita buktikan bahwa madrasah lebih baik," tegas Menag . Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengaku bangga sebagai salah satu satu lulusan madrasah. "Pendidikan di madrasah membuat saya bangga sebab semua ilmu bisa kita dapatkan. Tak hanya ilmu agama, tetapi sains, seni, dan olahraga juga terakomodasi," katanya. Ajang KSM dan Aksioma yang diikuti sekitar 15.000 siswa-siswi madrasah ibtidaiah (MI), madrasah sanawiah (MTs), dan madrasah aliah (MA) dari 33 provinsi di Indonesia itu digelar mulai Selasa (5/11) hingga Sabtu (9/11) November 2013. Siswa-siswi madrasah yang jumlahnya sekitar 15.000 itu mewakili 33 provinsi di Indonesia dan mereka yang dikirim ini sudah terseleksi di provinsi masing-masing. Cabang olaghraga yang dipertandingkan dalam Aksioma tersebut meliputi hampir semua cabang dipertandingkan, di antaranya atletik, tenis meja, dan bulu tangkis, sedangkan bidang seni yang akan dilombakan, di antaranya kaligrafi, MTQ, pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ,serta band. Kompetisi yang dikemas dalam Aksioma tersebut, seluruh kegiatannya dipusatkan di Satdion Gajayana, sedangkan KSM dipusatkan di Gedung Madrasah Aliah Negeri (MAN) 3 Malang di Jalan Bandung. Bidang akadamik (mata pelajaran) yang dipertandingkan dalam KSM tersebut tidak sama antara siswa MI, MTs, maupun MA. Untuk MI, mata pelajaran yang pertandingkan adalah matematika dan IPA. Sementara untuk MTs adalah bidang studi matematika, biologi, dan fisika, sedangkan MA adalah matematika, biologi, fisika, kimia, ekonomi, dan geografi. (*/sun)
Berita Terkait
Kemenag Sumbar perkuat daya saing siswa dengan program madrasah plus
Selasa, 3 Desember 2024 18:45 Wib
Kemenag gagas pusat pembelajaran modern lewat Smart Madrasah Library
Senin, 4 November 2024 14:58 Wib
Kemenag Sumbar luncurkan Smart Madrasah Library
Minggu, 3 November 2024 20:02 Wib
Dua Madrasah di Solsel Masuk Penilaian UKS/M Terbaik
Selasa, 29 Oktober 2024 17:58 Wib
MTsN Kota Solok tuan rumah Kompetisi Sains Madrasah tingkat provinsi
Rabu, 7 Agustus 2024 4:29 Wib
Psikolog tegaskan peran keluarga atasi gangguan mental korban pencabulan
Senin, 29 Juli 2024 11:31 Wib
Kemenag Solok berikan penghargaan kompetisi sains tingkat madrasah
Jumat, 12 Juli 2024 9:22 Wib
Kemenag dan BWI luncurkan wakaf madrasah dan wakaf jamaah haji
Sabtu, 13 Januari 2024 15:15 Wib