Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) melalui Satuan Rerserse Kirminal mengusut kasus dugaan penipuan terhadap calon pekerja di salah satu pusat perbelanjaan yang beralamat di Jalan Bypass Padang.
"Kami sudah siapkan personel yang akan menangani kasus ini, proses hukum harus ditegakkan demi memberikan keadilan terhadap korban," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang AKP M Yasin di Padang, Senin.
Namun demikian, lanjutnya, untuk mengusut tuntas kasus itu Kepolisian memerlukan keterangan dari seluruh korban secara utuh dan menyeluruh.
Menurut informasi yang beredar di sejumlah media sosial disebutkan bahwa korban dalam kasus itu jumlahnya mencapai ratusan orang, sedangkan kerugian materil yang dialami berbeda-beda antara satu korban dengan korban lainnya.
"Oleh karenanya kami butuh keterangan dari seluruh korban supaya kasus ini menjadi terang, siapa pelakunya dan berapa orang yang terlibat," jelasnya.
Ia mengajak seluruh warga Kota Padang yang menjadi korban dalam kasus itu agar membuat laporan ke Kantor Polresta, karena kasus kini ditangani oleh Unit I Tindak Pidana Umum Polresta Padang.
"Kami imbau untuk melapor, dari laporan itu kami akan menginventarisir berapa jumlah korban, berapa kerugian, dan bagaimana alur penipuan yang terjadi," jelasnya.
Yasin meyakinkan bahwa pihaknya yang juga membawahi Tim Klewang akan mengungkap kasus tersebut secara hukum dan tuntas.
Untuk melapor warga hanya perlu mendatangi Kantor Polresta Padang dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas diri yang lain, lalu menerangkan kejadian penipuan yang dialami.
Sebelumnya pada Senin (16/6) dini hari, sejumlah massa juga sudah mendatangi Kantor Polsek Pauh, Padang terkait masalah penipuan ini.
Para korban mengalami kerugian finansial karena ulah pelaku yang memberikan iming-imingi bisa diterima bekerja di pusat perbelanjaan yang baru beroperasi di Jalan By Pass Padang.
Kini kasus itu diambil alih oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang karena berdasarkan informasi awal para korban diketahui tersebar di berbagai kecamatan yang ada di kota setempat.