Jakarta (ANTARA) - Langkah PSSI memajukan prestasi sepak bola dengan menaturalisasi atlet-atlet berdarah Indonesia dinilai banyak pihak membuahkan hasil, sehingga kini diterapkan pula pada sektor putri.
Pada Selasa (10/6), Kementerian Hukum memberikan kewarganegaraan Indonesia kepada empat pesepak bola putri.
Mereka adalah Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, dan Isa Guusje Warps.
Keempat pemain itu menjalani upacara pengambilan sumpah di Kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Selasa pekan ini.
Berikut profil Isa Warps
Isa lahir pada 3 Juni 2005 dan memiliki darah Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Karier sepak bolanya dimulai di Belanda dan Belgia.
Ia membela klub KRC Genk Ladies di Liga Belgia selama musim 2023/2024, sebelum kembali ke Belanda guna bergabung dengan NAC Breda, klub divisi dua sepak bola putri Belanda.
Berposisi sebagai penyerang, Isa dikenal cepat, lincah dan memiliki naluri gol yang tajam.
Ia juga bisa beroperasi sebagai gelandang serang yang menjadikannya pemain fleksibel yang bisa berkontribusi dalam berbagai skema permainan.
PSSI menetapkan Isa sebagai bagian dari proyek jangka panjang penguatan timnas putri.
Dengan pengalaman bermain di Eropa dan usia yang masih muda, Isa dapat menjadi pilar utama dalam menghadapi Kualifikasi Piala Asia putri 2025 yang digelar akhir Juni ini, serta turnamen-turnamen regional seperti Piala AFF putri.
Isa menjadi bagian dari gelombang naturalisasi strategis bersama Emily, Felicia, dan Iris.
Keempatnya diharapkan mengangkat prestasi timnas putri dan mendekatkan Indonesia ke pentas Piala Asia dan Piala Dunia putri pada masa mendatang.